100 Orang Meninggal dalam Sehari karena Covid-19, Tertinggi Sejak 4 Bulan Terakhir
Sejak 1 Oktober 2021 sampai Januari jumlah pasien Covid-19 yang meninggal sehari selalu dibawah angka 100, bahkan pernah 4 orang pada 6 Januari 2021.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sejak 1 Oktober 2021 sampai Januari jumlah pasien Covid-19 yang meninggal sehari selalu dibawah angka 100, bahkan pernah 4 orang pada 6 Januari 2021.
Namun kemarin (11/2) angka kematian yang diumumkan pemerintah telah mencapai 100 orang.
Artinya, jumlah kematian di Indonesia naik 25 kali lipat sejak Oktober 2021 lalu.
"Sekarang sudah meningkat 25 kali lipat. Apalagi kita sepenuhnya menyadari satu nyawapun yang hilang maka itu tidak dapat tergantikan oleh apapun juga," ujar Mantan Direktur WHO Asia Tenggara Tjandra Yoga Aditama melalui pesan tertulisnya, Sabtu (12/2/2022).
Ia menuturkan, Omicron memang jauh lebih mudah menular daripada Delta tetapi proporsi angka kematiannya jauh lebih rendah.
Tapi perlu waspada, ada beberapa negara yang angka kematian total pada saat Omicronnya ternyata lebih tinggi daripada ketika negara itu menghadapi varian Delta.
"Sebabnya karena jumlah kasus total memang jauh lebih tinggi pada Omicron dibandingkan Delta," kata dia.
Misal Australia seperti dikutip dari artikel World Economic Forum.
Baca juga: Penderita Omicron Bergejala Ringan dan OTG Disarankan Isoman, Simak Gejala-gejalanya
Disebutkan bahwa pada 28 Januari 2022 Australia mengalami jumlah kematian sehari paling banyak selama Pandemi Covid-19, hampir 100 orang meninggal di hari dengan Omicron ini, jauh lebih tinggi katimbang waktu Australia dihantam varian Delta.
Amerika Serikat pada akhir Januari 2022 juga mengalami hal yang sama, dimana ada kematian rata-rata 2200 orang seharinya, lebih tinggi daripada ketika dihantam Delta September tahun yang lalu, dimana angka kematian tertinggi rata-rata dalam tujuh hari adalah 2.078 orang.
Data lain menunjukkan, di Korea Selatan angka kematian tertinggi harian terjadi pada 22 Desember 2021, yaitu 109 orang.
Sebelumnya angka kematian tertinggi di Korea Selatan sebelum gelombang sekarang ini adalah pada 28 Desember 2020 yaitu 40 yang wafat.
Di Kanada pada 27 Januari 2022 ada 309 orang yang wafat, sementara pada gelombang sebelumnya angka tertinggi di Kanada adalah 4 Januari 2021 dengan 232 kematian.
Lebih tingginya angka kematian ini bukan karena Omicron lebih mematikan, tetapi karena jumlah kasus akibat Omicron di negara-negara itu naik amat tinggi sehingga walaupun proporsi kematian lebih kecil daripada Delta tapi angka mutlaknya tetap besar.