Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebaran Kasus Aktif Corona di Indonesia 13 Februari 2022: Jabar Tertinggi, Bali Masuk 5 Besar

Berikut sebaran kasus aktif Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia, Minggu (13/2/2022).

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Sebaran Kasus Aktif Corona di Indonesia 13 Februari 2022: Jabar Tertinggi, Bali Masuk 5 Besar
Freepik starline
Update Covid-19 Indonesia: Sebaran Kasus Aktif Corona di Indonesia 13 Februari 2022 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut sebaran kasus aktif Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia, Minggu (13/2/2022).

Diketahui hari ini terdapat penambahan kasus virus corona sebanyak 44.526 kasus.

Sebelumnya, Sabtu (12/2/2022), kasus positif Covid-19 bertambah 55.209 kasus.

Hal ini berarti terjadi pengurangan lebih dari 10 ribu kasus.

Baca juga: BREAKING NEWS Update Corona 13 Februari 2022: Tambah 44.526 Kasus Baru, Total 4.807.778 Positif

Bertambahnya 44.526 kasus hari ini menjadikan total kasus Covid-19 di Indonesia sebanyak 4.807.778 kasus.

Hal tersebut berdasarkan data yang diterima Tribunnews.com pada Minggu pukul 17.20 WIB.

Sementara itu, pada hari ini terjadi penambahan kasus aktif Covid-19 sebanyak 17.499 kasus.

Berita Rekomendasi

Hal tersebut menjadikan total kasus aktif Covid-19 di Indonesia menjadi 352.839 kasus.

Baca juga: UPDATE Kasus Corona Indonesia 13 Februari 2022: Tambah 44.526 Positif, 26.916 Sembuh, 111 Meninggal

Berikut sebaran kasus aktif Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia berdasarkan data dari laman resmi covid19.go.id pada Minggu (13/2/2022):

- Jawa Barat: 110.463

- DKI Jakarta: 73.184

- Banten: 58.184


- Bali: 19.743

- Jawa Timur: 18.220

- Jawa Tengah: 18.048

- DI Yogyakarta: 5.508

Baca juga: Sebaran 44.526 Corona 13 Februari 2022, Tertinggi DKI Jakarta Sumbang 10.172, Jabar 10.050 Kasus

- Sumatera Utara: 5.226

- Papua: 4.521

- Kalimantan Selatan: 4.101

- Lampung: 3.578

- Sulawesi Selatan: 3.475

- Sumatera Selatan: 3.409

- NTB: 3.293

- Kalimantan Timur: 2.891

Baca juga: Update Corona Global 13 Februari 2022, Indonesia Peringkat ke-4, Rusia Nomor 1 Dunia

- Maluku: 2.298

- Riau: 2.285

- Sulawesi Utara: 2.078

- Sumatera Barat: 1.633

- Papua Barat: 1.385

- Kalimantan Barat: 1.382

- Kepulauan Riau: 1.271

Baca juga: Kasus Sembuh Covid-19 di DKI Capai 16.342, Lebih Banyak dari Temuan Kasus Baru

- Kalimantan Tengah: 1.247

- Bangka Belitung: 945

- Sulawesi Utara: 892

- NTT: 850

- Jambi: 552

- Bengkulu: 500

- Sulawesi Tengah: 423

Baca juga: 706 Sekolah di Ibu Kota Sempat Ditutup Karena Covid-19, Berikut Penjelasan Wagub DKI Jakarta

- Aceh: 356

- Kalimantan Utara: 151

- Gorontalo: 143

- Maluku Utara: 130

- Sulawesi Barat: 107

Baca juga: Putus Penyebaran Covid-19 Varian Omicron, HKBP Distrik VIII DKI Jakarta Gelar Vaksinasi Booster

Jika Ingin Status Pandemi Berganti Endemi, Penularan Covid-19 Harus Berhenti

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, penurunan kasus beberapa waktu lalu sempat menerbitkan harapan akan pergantian kasus, dari pandemi menjadi endemi.

Namun, kini gelombang tiga sedang terjadi. Dan ini menjadi tanda tanya bagi masyarakat, apakah endemi masih bisa terjadi usai gelombang ketiga ini?

Menurut Ahli Epidemiologi dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Windhu Purnomo, saat ini Tanah Air masih berstatus pandemi.

"Tentu ini belum endemi. Kemarin kita sempat hampir endemi. Tetapi naik lagi karena Omicron. Dan Omicron munculnya dari luar Indonesia," ungkap Windhu pada webinar virtual, Sabtu (12/2/2022).

Baca juga: Kemenkes: 66 Persen Kasus Covid-19 Meninggal Belum Divaksin

Apa lagi saat ini masih terus terjadi penularan.

Kondisi ini membuat mutasi virus tidak dapat terelakkan. Mutasi muncul karena terjadinya transmisi.

Windhu pun mengatakan jika ingin tidak ada varian baru lagi, maka jangan memberikan kesempatan terjadinya penularan.

Protokol kesehatan menjadi perisai utama dalam mencegah penularan.

Sedangkan perisai kedua adalah vaksin Covid-19 dosis lengkap.

Tujuannya, meskipun tertular, tubuh tidak akan berada pada situasi kritikal atau meninggal.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Aisyah Nursyamsi)

Baca berita lainnya terkait Virus Corona.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas