Kenali Gejala Omicron, Ini Hal-hal yang Harus Diperhatikan Saat Isolasi Mandiri di Rumah
Sebagian besar kasus Omicron bergejala ringan dan OTG, maka disarankan untuk isolasi mandiri (Isoman), berikut hal-hal yang harus diperhatikan.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Inilah ciri-ciri gejala Omicron dan sejumlah hal yang harus diperhatikan saat isolasi mandiri di rumah.
Dikutip dari Instagram @kemenkes_ri, sebagian besar kasus Omicron bergejala ringan dan tanpa gejala (OTG).
Sebagian kasus Omicron yang dialami masyarakat, hanya menunjukkan gejala ringan dan OTG.
Sehingga mereka disarankan untuk melakukan isolasi mandiri di rumah atau isolasi terpusat.
Namun gejala Omicron yang dialami oleh lansia, orang yang belum divaksin, serta penderita komorbid, tetap berpotensi menyebabkan sakit parah hingga menyebabkan kematian.
Baca juga: Kasus Covid-19 Omicron Alami Peningkatan, Nakes Rentan Tertular, Kemenkes Ungkap Strateginya
Baca juga: Banyak Nakes Positif Covid-19, Kemenkes Minta RS dan Dinkes Pasang Strategi Ini untuk Hadapi Omicron
Gejala Omicron Secara Umum
- Demam
- Batuk
- Flu
- Sakit Tenggorokan
5 Derajat Gejala Covid-19
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/4641/2021 tentang Panduan Pelaksanaan Pemeriksaan, Pelacakan, Karantina dan Isolasi dalam Rangka Percepatan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19, terdapat 5 derajat gejala Covid-19, antara lain:
1.Tanpa gejala/asimtomatis yaitu tidak ditemukan gejala klinis.
2. Gejala Ringan yaitu Pasien dengan gejala tanpa ada bukti pneumonia virus atau tanpa hipoksia, frekuensi napas 12-20 kali per menit dan saturasi oksigen >95%.
Gejala umum yang muncul seperti demam, batuk, kelelahan, kehilangan nafsu makan, napas pendek, mialgia dan nyeri tulang.
Gejala tidak spesifik lainnya seperti sakit tenggorokan, kongesti hidung, sakit kepala, diare, mual dan muntah, hilang penciuman (anosmia) atau hilang pengecapan (ageusia).
3. Gejala Sedang dengan tanda klinis pneumonia seperti demam, batuk, sesak, napas cepat tanpa tanda pneumonia berat, dengan saturasi oksigen 93% .
4. Gejala Berat dengan tanda klinis pneumonia seperti demam, batuk, sesak, napas cepat, dan ditambah satu dari: frekuensi napas > 30 x/menit, distres pernapasan berat, atau saturasi oksigen <93% .
5. Kritis yaitu Pasien dengan gejala gagal nafas, komplikasi infeksi, atau kegagalan multiorgan dalam penanganan varian Omicron, rumah sakit diprioritaskan untuk pasien dengan gejala sedang, berat, kritis, dan membutuhkan oksigen.
Anjuran Penanganan Gejala Omicron
- Apabila mengalami gejala, lakukan tes PCR/Swab - Antigen (jika hasil positif tidak perlu khawatir)
- Jika bergejala sedang, berat, dan kritis segera ke rumah sakit
- Jika tanpa gejala atau gejala ringan, cukup isolasi mandiri di rumah atau isolasi terpusat.
- Jika berusia >45 tahun dan memiliki komorbid, hubungi fasilitas kesehatan, dokter pemeriksa akan menentukan apakah perlu dirawat di RS atau dapat dirujuk ke karantina/isolasi terpusat.
Baca juga: Cegah Omicron, 1.418 Siswa Ikut Tes Masuk Labschool Secara Daring
Baca juga: Kasus Covid-19 Omicron Alami Peningkatan, Nakes Rentan Tertular, Kemenkes Ungkap Strateginya
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan saat Isolasi Mandiri di Rumah
- Isolasi mandiri di rumah selama 10 hari sejak waktu pengambilan Swab.
- Usia pasien isoman maksimal 45 dan tidak memiliki komorbid
- Dipantau petugas kesehatan (melalui telemedisin atau puskesmas setempat)
- Rumah untuk isoman harus memiliki kamar atau lantai terpisah dengan ventilasi dan pencahayaan yang baik. Kamar mandi dalam rumah pasian juga terpisah dengan penghuni lain.
- Menyiapkan alat pengukur kadar oksigen (pulse oximeter) mandiri
- Tetap pakai masker saat keluar kamar
- Berkomitmen untuk isoman sampai selesa.
Langkah Pencegahan Virus Omicron
Selain itu masyarakat diingatkan untuk selalu mengikuti anjuran protokol kesehatan sebagai upaya mengurangi risiko penularan Covid-19.
Langkah-langkah yang dianjurkan adalah sebagai berikut:
- Menggunakan masker yang pas
- Menjaga kebersihan tangan
- Menjaga jarak fisik minimal 1 meter dengan orang lain
- Meningkatkan ventilasi ruang dalam ruangan
- Menghindari keramaian
- Melakukan vaksinasi
- ketika batuk atau bersin tutup dengan siku atau tisu yang ditekuk.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Berita lain terkait Virus Omicron
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.