Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Minta Warga Tetap Waspada, Kapolri Ungkap Perbedaan Kondisi Saat Gelombang Varian Omicron dan Delta

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan angka kematian Covid-19 varian Omicron dinilai masih kalah jauh saat gelombang varian Delta.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Minta Warga Tetap Waspada, Kapolri Ungkap Perbedaan Kondisi Saat Gelombang Varian Omicron dan Delta
Dok. Divisi Humas Polri
Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dalam sebuah acara, diterima Kamis (27/1/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan angka kematian Covid-19 varian Omicron dinilai masih kalah jauh saat gelombang varian Delta pada pertengahan tahun 2021 lalu.

Namun, Indonesia diminta tetap waspada.

"Hal yang membedakan adalah keterisian tempat tidur, angka kematian, yang apabila dibandingkan varian Delta, maka angkanya saat ini masih berada jauh," ujar Sigit saat memimpin rapat virtual ke seluruh jajaran di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (15/2/2022) kemarin.

Kendati demikian, Sigit menegaskan saat ini Indonesia masih belum dalam kondisi aman dari ancaman penyebaran Covid-19.

Faktanya, kata Sigit, tetap ada peningkatan angka kematian meski tidak seperti pada saat varian Delta.

Mantan Kabareskrim Polri ini menjelaskan, peningkatan angka Covid-19 harus dijadikan evaluasi dan pemetaan apa yang menjadi penyebabnya.

Baca juga: Kapolri Turun Tangan Usut Kasus Pendemo Tolak Tambang Tewas Tertembak di Sulteng

BERITA REKOMENDASI

Apakah karena kedisiplinan warga pakai masker berkurang atau interaksi sosial masyarakat yang tinggi tanpa aturan protokol kesehatan (prokes).

"Tentunya harus dikelola disesuaikan dengan SE Mendagri kemudian semua harus dilakukan untuk menekan agar laju pertumbuhan Omicron bisa kita kendalikan," jelas Sigit.

Sigit pun membeberkan angka-angka Covid-19 yang terjadi di Indonesia. Secara umum, angka kesembuhan Indonesia saat ini sebesar 92 persen atau di atas WHO yaitu 75 persen. Kemudian, angka kematian di bawah standar WHO.

Untuk positivity rate, Indonesia berada di angka 16,5 persen atau di atas standar WHO yaitu 5 persen.

Baca juga: Presiden Diminta Perintahkan Kapolri Usut Peristiwa Penembakan Pengunjuk Rasa di Sulteng

Tingkat keterisian rumah sakit sebesar 31 persen atau di bawah standar WHO yaitu 60 persen.


Lalu, keterisian isolasi terpadu di wilayah DKI Jakarta secara umum berada di rata-rata 28,93 persen.

"Terkait angka tersebut kita lakukan rapat terbatas evaluasi PPKM. Pak Presiden memberikan perhatian khusus. Beliau ingin ada peningkatan terkait akselerasi vaksinasi yang sudah kita laksanakan dalam waktu 1-2 minggu ke depan," jelas Sigit.

Akselerasi vaksinasi, kata Sigit, menjadi salah satu cara untuk menghadapi berbagai kegiatan baik nasional maupun internasional yang akan digelar.

Baca juga: Polisi Dinilai Abaikan Peraturan Kapolri Saat Terjadi Insiden Pengukuran Lahan Warga di Desa Wadas

Beberapa agenda di antaranya adalah perhelatan MotoGP di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga rangkaian acara Presidensi G20 di Bali.

"Ini pertaruhan kita apakah ini bisa berjalan dengan baik atau justru dikurangi atau ditunda kegiatannya karena laju pertumbuhan Covid-19 yang tak bisa kita kendalikan," jelas Sigit.

Dalam kesempatan ini, mantan Kadiv Propam Polri ini menyampaikan terima kasih kepada jajarannya yang telah melaksanakan akselerasi vaksinasi.

Tercatat, dalam waktu satu minggu kemarin, angka vaksinasi nasional rata-rata berada di angka 1.177.497.

Di sisi lain, Sigit menuturkan pendisiplinan warga dalam penggunaan masker dinilai sudah mulai menurun.

Padahal, penggunaan masker adalah salah satu upaya untuk melindungi diri dan orang lain agar tak terpapar Covid-19.

Untuk itu, ia meminta jajaranya di wilayah untuk berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 setempat untuk terus menyosialisasikan protokol kesehatan, khususnya penggunaan masker.

"Kunjungan saya kemarin banyak sekali masyarakat yang tidak pakai masker. Untuk itu perlu kegiatan atau langkah-langkah sosialisasi prokes dan penggunaan masker," tutup Sigit.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas