Tren Kasus Harian Covid-19 di Indonesia Terus Menurun dalam 4 Hari Terakhir
Tren laju kasus Covid-19 atau Corona di Indonesia dalam 4 hari terakhir terus alami penurunan.
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Sri Juliati
![Tren Kasus Harian Covid-19 di Indonesia Terus Menurun dalam 4 Hari Terakhir](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ilustrasi-virus-corona-ilustrasi-covid-19-t9edkja.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Inilah data laju perkembangan kasus Covid-19 atau virus Corona di Indonesia dalam empat hari terakhir.
Diketahui, kasus harian Covid-19 di Indonesia sempat melonjak hingga tembus 64.718 pasien pada Rabu (16/2/2022).
Angka tersebut merupakan puncak tertinggi kasus Covid-19 tertinggi sejak pandemi melanda.
Meskipun begitu, dipantau Tribunnews di laman Covid19.go.id, pada empat hari setelahnya, laju kasus Covid-19 alami penurunan.
Baca juga: Sebaran Kasus Corona 20 Februari 2022: Jawa Barat Tertinggi, DKI Jakarta Sumbang 8.136 Kasus
Baca juga: Ada 221 Kasus Baru Covid-19 di Lampung Timur Sepekan Terakhir
Pada Kamis (17/2/2022), tercatat kasus harian Covid-19 ada 63.956 pasien.
Kemudian pada hari Jumat (18/2/2022) jumlah kasus harian kembali menurun, yakni 59.635 pasien.
Pada Sabtu (19/2/2022) angka kasus harian juga alami penurunan sedikit, 59.384 pasien.
Sementara hari ini, Minggu (20/2/2022), tercatat kasus harian Covid-19 sebanyak 48.484 pasien.
Adapun total keseluruhan kasus Covid-19 di Indonesia sejak pandemi muncul hingga saat ini berjumlah 5.197.505 kasus.
![Ilustrasi pandemi global akibat Covid-19.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ilustrasi-covid-19-ilustrasi-corona-ilustrasi-virus-corona-ilustrasi-apd.jpg)
Berikut tren laju kasus Covid-19 Indonesia empat hari terakhir menurut data BNPB:
1. Data per Kamis (17/2/2022)
Kasus harian Covid-19: 63.956 pasien.
Angka kasus aktif: 24.678 kasus.
Pasien yang sembuh: 39.072 orang.
Pasien meninggal akibat Corona: 206 jiwa.
2. Data per Jumat (18/2/2022)
Kasus harian Covid-19: 59.635 pasien.
Angka kasus aktif: 26.515 kasus.
Pasien yang sembuh: 32.904 orang.
Pasien meninggal akibat Corona: 216 jiwa.
3. Data per Sabtu (19/2/2022)
Kasus harian Covid-19: 59.384 pasien.
Angka kasus aktif: 24.527 kasus.
Pasien yang sembuh :34.699 orang.
Pasien meninggal akibat Corona: 158 jiwa.
4. Data per hari ini, Minggu (20/2/2022)
Kasus harian Covid-19: 48.484 pasien.
Angka kasus aktif: 15.448 kasus.
Pasien yang sembuh: 32.873 orang.
Pasien meninggal akibat Corona: 163 jiwa.
Adapun total angka kesembuhan skala nasional kini menjadi 4.514.782 orang.
Sementara, total keseluruhan kasus kematian akibat Covid-19 berjumlah 146.365 jiwa.
Pakar Epidemiologi Ingatkan Semua Pihak Jangan Abai
Kendati alami penurunan kasus, masyarakat diminta jangan mengabaikan pandemi.
Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman mengingatkan semua pihak jangan abai dalam menghadapi Covid-19.
Bila abai, keberadaan Covid-19 akan berdampak serius.
"Satu hal yang ingin saya tegaskan ketika negara, wilayah mengabaikan upaya meminimalisir bersirkulasi atau menyebarnya virus, dalam hal ini SARS-CoV-2."
"Berarti hal ini merupakan pengabaian prinsip epidemiologi," ungkap Dicky Budiman kepada Tribunnews, Minggu (20/2/2022).
![Ahli Epidemiologi Indonesia dan Peneliti Pandemi dari Griffith University, Dicky Budiman.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/dicky-budiman-93849.jpg)
Baca juga: Malam Minggu, Kapolda Metro Jaya Jemput Bola Datangi Pusat Kuliner Ajak Warga Vaksinasi Covid-19
Menurut Dicky, prinsip dalam virologi adalah mencegah penularan.
Karena kalau dibiarkan bersirkulasi, testing, treacing, dan treatment maka pandemi tidak akan usia.
Ditambah jika penerapan protokol kesehatan abai. Termasuk cakupan vaksinasi Covid-19 yang tidak setara.
Akibatnya wilayah tersebut menjadi tempat bersikluasi virus secara mudah.
Baca juga: Update Covid-19 Global 20 Februari 2022: Indonesia Urutan 8 Penambahan Kasus Baru Tertinggi Dunia
Walaupun, kata Dicky semua varian Covid-19 seperti Aplha, Delta, Omicron, dan lainnya masih ada, tapi jumlah proporsinya masih kecil.
Tapi virus SARS-CoV-2 akan tetap ada entah di manusia atau hewan.
"Artinya selama sebelum herd immunity tercapai, di daerah atau negara yang menjadi kantung infeksi tetap bisa ada."
"Potensi seseorang bisa ternfeksi oleh lebih dari satu varian itu ada dan besar kemungkinannya," kata Dicky.
Apalagi jika orang tersebut memiliki gangguan imunitas atau seperti menderita kanker atau HIV yang tidak terkendali.
Bahkan pada orang umum yang abai protokol kesehatan.
(Tribunnews.com/Shella Latifa/Aisyah Nursyamsi)
Baca artikel lain terkait Virus Corona