Luhut: Rata-rata Pasien Covid-19 yang Meninggal Miliki Komorbid dan Belum Divaksin
Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pasien Covid-19 yang meninggal rata-rata merupakan pasien yang memiliki komorbid, khususnya diabetes
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Nuryanti
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Juru Bicara Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan bahaya penyakit komorbid yang bisa memperparah pasien positif Covid-19.
Belakangan kasus Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan yang signifikan.
Masyarakat yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid pun diimbau untuk selalu waspada saat beraktivitas.
Pasalnya, orang yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta, bisa terjadi kondisi yang parah apabila terpapar Covid-19.
Selain komorbid, faktor usia serta riwayat vaksinasi juga menjadi faktor yang dapat memperparah kondisi seseorang apabila terpapar Covid-19.
Baca juga: Vaksin Booster Covid-19 Sudah Diterima 8,4 Juta Orang di Indonesia
Wiku mengatakan, faktor risiko tersebut, umumnya akan menyebabkan sistem pembentukan kekebalan tubuh terhadap penyakit infeksi menjadi kurang optimal.
Seseorang yang memiliki satu bahkan lebih penyakit penyerta, berisiko membutuhkan perawatan inap maupun perawatan intensif di rumah sakit apabila terpapar Covid-19.
Dalam situasi yang buruk, orang dengan komorbid akan membutuhkan ventilator akibat perkembangan gejala yang berat atau kritis.
"Dan ancaman kematian akan menjadi lebih besar," kata Wiku dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Selasa (15/2/2022) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Wiku pun mengungkap sejumlah penyakit penyerta yang dapat meningkatkan risiko merujuk keterangan CDC.
Baca juga: Covid-19 Melonjak, Antrean Isoter Tower I Rusunawa Bener Yogyakarta Makin Panjang
Penyakit tersebut di antaranya:
- Kanker
- Gangguan ginjal
- Hati