Sebaran Kasus Aktif Covid-19 Rabu, 2 Maret 2022: Jawa Barat Terbanyak, DIY Urutan Kelima
Pemerintah mengumumkan data sebaran kasus aktif Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia, Jawa Barat tertinggi hari ini, Rabu (2/3/2022).
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah merilis data sebaran kasus aktif Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia.
Jawa Barat masih menjadi daerah yang paling banyak penyumbang kasus aktif per Rabu (2/3/2022).
Diketahui, hari ini, penambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan sebanyak 40.920 pasien, Rabu (2/3/2022).
Tambahan kasus Covid-19 hari ini pun meningkat cukup banyak dibanding Selasa (1/3/2022) kemarin, yang berada di angka 24.728 kasus.
Kini, total kasus infeksi corona di Indonesia sebanyak 5.630.096 hingga sore ini.
Baca juga: Bergejala Covid-19 Pulang dari Liburan, Kemenkes Minta Warga Segera Isoman
Sementara itu, untuk total kasus aktif Covid-19 di Indonesia sebanyak 536.823 orang.
Berdasarkan data di situs Satgas Covid-19, terjadi penurunan kasus aktif Covid-19 sebanyak 2.391 kasus pada Rabu (2/3/2022).
Adapun Provinsi Jawa Barat masih menjadi daerah tertinggi yang jumlah kasus aktif Covid-19 mencapai 177.477 hingga Rabu siang.
Disusul Jawa Tengah, sebanyak 43.578 kasus aktif, sedangkan Daerah Istimewa Yogyakarta berada di urutan kelima, yakni 31.211.
Sebaran Kasus Aktif Covid-19 di 34 Provinsi
Berikut ini sebaran kasus aktif Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia berdasarkan data dari laman resmi Covid19.go.id pada Rabu (2/3/2022):
1. Jawa Barat: 177.477
2. Jawa Tengah: 43.578
3. DKI Jakarta: 38.261
4. Banten: 32.011
5. DI Yogyakarta: 31.211
6. Jawa Timur: 26.082
7. Sumatera Utara: 22.658
8. Kalimantan Timur: 19.368
9. Sulawesi Selatan: 18.602
10. Lampung: 13.554
11. Papua: 12.042
12. Sumatera Selatan: 10.262
13. Sulawesi Utara: 9.722
14. NTT: 8.600
15. Kepulauan Riau: 7.997
Baca juga: Genjot Vaksinasi Covid-19, Binda Aceh Sasar Masyarakat di Tiga Kabupaten/Kota
16. Riau: 7.687
17. Sumatera Barat: 6.453
18. Kalimantan Barat: 6.159
19. Bali: 5.954
20. Kalimantan Selatan: 5.379
21. Bangka Belitung: 4.603
22. Sulawesi Tenggara: 4.389
23. Kalimantan Tengah: 4.044
24. Bengkulu: 3.813
25. Kalimantan Utara: 3.344
26. Jambi: 2.995
27. Nusa Tenggara Barat: 2.049
28. Sulawesi Utara: 1.903
29. Papua Barat: 1.783
30. Aceh: 1.578
31. Sulawesi Barat: 1.260
32. Maluku Utara: 932
33. Gorontalo: 825
34. Maluku: 745
Pemerintah Pantau Tren Penurunan Kasus Covid-19 di Sejumlah Daerah
Dikutip dari Setkab.go.id, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengungkapkan selama sepekan tren kasus Covid-19 dan hospitalisasi harian pasien Covid-19 di sejumlah daerah mulai menurun.
Meski demikian, pemerintah terus memantau konsistensi tren penurunan tersebut dalam beberapa pekan ke depan.
“Ada juga beberapa provinsi yang sudah mencapai puncaknya."
"Jadi sudah mulai melandai, sudah seminggu menurun. Tapi kita masih menunggu konsistensi penurunannya dalam dua minggu ke depan,” kata Menkes dalam keterangan pers usai Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Evaluasi PPKM melalui konferensi video, Minggu (27/02/2022) .
Lebih lanjut, Menkes memberikan contoh, seperti tren Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan Selatan sudah mulai melandai dan terlihat segera menurun.
Sementara itu, sejumlah provinsi seperti DKI Jakarta, Bali, Banten, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara Barat telah memperlihatkan tren penurunan yang konsisten dalam tiga minggu berturut-turut.
Baik dari jumlah penularan maupun juga positivity rate-nya.
Di sisi lain, sejumlah provinsi masih menunjukkan adanya tren peningkatan, terutama di luar Jawa dan Bali.
“Beberapa provinsi masih mengalami peningkatan, khususnya di Jawa, itu di Jogjakarta masih meningkat, kemudian di Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, di Sumatra Utara juga masih meningkat, Kepulauan Riau, sama Riau juga masih meningkat, kemudian beberapa provinsi di Sulawesi,” ungkap Menkes.
Lebih lanjut Budi menyampaikan, keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit (RS) juga terlihat mulai melandai dan masih relatif terkendali.
“Terjadi pergeseran dari Jawa-Bali ke luar Jawa-Bali dan kita ada juga beberapa catatan provinsi-provinsi dan kabupaten/kota di luar Jawa-Bali yang perlu kita perhatikan."
"Tapi belajar dari pengalaman Jawa-Bali bahwa keterisian rumah sakit sekitar 40-50 persen dari Delta, mudah-mudahan masih bisa kita kendalikan,” jelasnya.
Adapun tingkat kematian pada gelombang Omicron, kata Budi, juga relatif lebih rendah dibanding saat gelombang Delta.
“Yang meninggal di rumah sakit kami lihat sekarang per harinya 250-an orang, dibandingkan dengan puncak Delta yang 2.000 orang per hari, jadi sekitar hampir 15 persen dari puncaknya Delta,” ucapnya.
Budi menambahkan, jumlah pasien meninggal terbanyak adalah mereka yang belum divaksinasi, belum divaksinasi lengkap, memiliki komorbid, dan kelompok masyarakat lanjut usia (lansia).
Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya mengakselerasi laju vaksinasi terutama bagi kelompok rentan.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Faryyanida Putwiliani)
Simak berita lainnya terkait Virus Corona