Epidemiolog Prediksi Warga Bisa Mudik Lebaran Tahun Ini: Pemudik Sudah Divaksin, PPKM Tetap Ada
Epidemiolog prediksi masyarakat bisa mudik lebaran tahun ini: Pemudik Sudah Divaksin, PPKM Tetap Diberlakukan.
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Arif Fajar Nasucha

TRIBUNNEWS.COM - Ahli epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman memprediksi masyarakat bisa mudik pada Hari Raya Idul Fitri tahun ini.
Hal itu mengingat situasi pandemi Covid-19 Indonesia semakin membaik.
Kendati demikian, Dicky menyebut perlu ada aturan yang jelas dalam mengatur aktivitas mudik.
Baca juga: Lupa Jumlah Utang Puasa Ramadhan Tahun Lalu, Bagaimana Cara Membayarnya?
Misalnya, dari persyaratan sudah divaksinasi lengkap hingga masih menerapkan PPKM berlevel.
"Bisa, tentu dengan kebijakannya harus jelas dari awal, bahwa yang mudik harus sudah vaksin dua dosis, kemudian dalam masa proteksi."
"Atau sudah mendapat booster, tidak bergejolak (situasi Covid-19), tidak ada kasus kontak, jauh lebih aman saat ini," kata Dicky kepada Tribunnews.com, Senin (7/3/2022).
Menurut dia, menuju masa transisi pandemi, vaksinasi dosis lengkap menjadi syarat orang bisa berpergian.

Baca juga: Vaksin Booster Covid-19 Sudah Diterima 12,8 Juta Orang di Indonesia
Dicky pun menyarankan arus mudik bisa dilakukan pada wilayah asal dan dituju maksimal PPKM level 2.
"Yang ada menerapkan masa transisi dengan era baru, bahwa berpergian harus divaksinasi."
"Orang yang berpergian bukan ke daerah yang sedang bergejolak Covid-19 atau dari daerah yang bergejolak," jelas Dicky.
Selain itu, Dicky berpendapat, masyarakat mampu menikmati ibadah shalat tarawih di masjid pada Ramadhan tahun ini.
Khususnya pada wilayah PPKM level 1 dan 2.
Baca juga: Perjalanan Domestik Tanpa Syarat PCR dan Antigen, Ini Tanda Covid-19 di Indonesia Sudah Jadi Endemi?

Namun, tentu masyarakat harus tetap menerapkan protokol kesehatan saat beribadah.
Jika ke depannya penanganan Covid-19 terus membaik, Dicky optimis warga tak perlu menjaga jarak lagi saat shalat.