Sebaran 11.585 Kasus Corona 13 Maret 2022: Tertinggi Jawa Barat, Disusul DKI Jakarta
Inilah update informasi sebaran konfirmasi positif akibat virus corona di 34 provinsi di Indonesia, Minggu (13/3/2022).
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Inilah update informasi sebaran konfirmasi positif akibat virus corona di 34 provinsi di Indonesia, Minggu (13/3/2022).
Hari ini terdapat penambahan kasus virus corona sebanyak 11.585 kasus.
Sebelumnya, Sabtu (12/3/2022), kasus positif Covid-19 bertambah 14.900 kasus.
Bertambahnya 11.585 kasus hari ini menjadikan total kasus Covid-19 di Indonesia sebanyak 5.890.495 kasus.
Hal tersebut berdasarkan data dari Satgas Covid-19 yang diterima Tribunnews.com pada Minggu pukul 16.26 WIB.
Baca juga: BREAKING NEWS Update Corona 13 Maret 2022: Tambah 11.585 Total 5.890.495 Kasus
Dari data Satgas Covid-19, wilayah Jawa Barat memiliki tingkat kasus konfirmasi positif tertinggi dengan mencatatkan 2.382 orang.
Jumlah penambahan harian di wilayah ini mengalami penurunan daripada hari sebelumnya, yakni 3.312 orang.
Provinsi selanjutnya penyumbang konfirmasi positif Covid-19 yakni Provinsi DKI Jakarta dengan 1.874 orang, jumlah ini turun dari sebelumnya sebanyak 2.105 orang.
Provinsi ketiga yakni Jawa Tengah yang mencatatkan 1.114 orang, sedangkan posisi keempat ada Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan 781 orang.
Urutan kelima adalah Provinsi Banten dengan jumlah korban sebanyak 751 orang.
Baca juga: UPDATE Corona Indonesia 13 Maret 2022: Tambah 11.585 Positif, 25.854 Sembuh, 215 Meninggal
Berikut rincian data sebaran jumlah konfirmasi positif Covid-19 dari Satgas Covid-19, Minggu (13/3/2022):
- JAWA BARAT 2.382
- DKI JAKARTA 1.874
- JAWA TENGAH 1.114
- DI YOGYAKARTA 781
- BANTEN 751
- JAWA TIMUR 596
- NUSA TENGGARA TIMUR 593
- SUMATERA UTARA 356
- KALIMANTAN TIMUR 354
- KALIMANTAN BARAT 320
Baca juga: 14,5 Juta Orang di Indonesia Sudah Disuntik Vaksin Booster Covid-19
- LAMPUNG 300
- RIAU 268
- SULAWESI TENGAH 252
- KALIMANTAN UTARA 179
- BANGKA BELITUNG 174
- KEPULAUAN RIAU 159
- SULAWESI SELATAN 155
Baca juga: 2 Tahun Pandemi Covid-19, WHO Belum Putuskan Jadi Praendemi atau Endemi
- JAMBI 152
- SUMATERA BARAT 126
- BALI 101
- KALIMANTAN TENGAH 95
- SUMATERA SELATAN 92
Baca juga: Epidemiolog: Status Endemi Tak Mengubah Fakta Covid-19 Masih Jadi Ancaman Kesehatan
- BENGKULU 59
- PAPUA 58
- ACEH 50
- KALIMANTAN SELATAN 41
- SULAWESI BARAT 41
Baca juga: 3 Negara di Asia Tenggara akan Masuki Fase Endemi Covid-19, Bagaimana Indonesia?
- SULAWESI UTARA 37
- GORONTALO 35
- PAPUA BARAT 30
- SULAWESI TENGGARA 28
- MALUKU UTARA 14
- NUSA TENGGARA BARAT 12
- MALUKU 6
Baca juga: Dua tahun COVID: Tiga Kesalahan dan Tiga Hal yang Harus Diwaspadai
Selama Gelombang Omicron, Kementerian Kesehatan Catat 256 Balita Meninggal karena Covid-19
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat, selama gelombang Omicron tercatat 3 persen atau 256 balita meninggal dunia karena Covid-19.
Koordinator Substansi Penyakit Infeksi Emerging Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan, Ditjen P2P Kemenkes RI, Endang Budi Hastuti, menuturkan berdasarkan data 21 Januari-6 Februari 2022 terdapat total 8.230 kematian.
Dengan rincian, non-lansia 44 persen dan lansia sebanyak 56 persen.
"Kemudian dari usia, ada tiga persen atau 265 pasien berada di rentang umur 0-5 tahun," kata dalam konferensi pers virtual, Kamis (10/3/2022).
Baca juga: Ahli Epidemiologi: Prediksi Moderat Omicron Jangan Jadi Berat Karena Tidak Sabar
Adapun 6.764 atau pasien berusia diatas 45 tahun.
Data yang sama juga mengungkapkan, 51 persen pasien yang meninggal disertai dengan komorbid.
Sementara 49 persen pasien meninggal tanpa komorbid.
Penyakit penyerta yang paling banyak diderita pasien adalah Diabetes Melitus.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Luar Negeri Naik, Ketua Satgas IDI: Jangan Buru-buru Longgarkan Kebijakan
"(Sebanyak) 16 persen pasien memiliki komorbid lebih dari satu," imbuh Endang.
Dilaporkan juga 70 persen pasien yang meninggal dunia belum vaksin lengkap.
Sementara 30 persen lainnya sudah vaksin lengkap.
Dari 8.230 pasien meninggal dunia rata-rata terinfeksi 5,9 bulan dar vaksin ke-2.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Rina Ayu Panca Rini)