Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Satgas: Varian Baru Covid-19 XE 10 Persen Lebih Menular dari Omicron BA 2

Jubir Satgas Covid-19 mengatakan varian baru XE lebih menular, masyarakat diminta tak perlu takut berlebihan.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Sri Juliati
zoom-in Satgas: Varian Baru Covid-19 XE 10 Persen Lebih Menular dari Omicron BA 2
freepik.com
Ilustrasi Covid-19. - Jubir Satgas Covid-19 mengatakan varian baru XE lebih menular, masyarakat tak perlu takut berlebihan. 

"Rekombinasi virus bukan merupakan hal yang baru. Dan sudah banyak terjadi, termasuk pada virus selain Covid-19."

"Terlebih lagi, ketakutan yang berlebihan pun akan berpengaruh pada imunitas tubuh menghadapi berbagai ancaman penularan penyakit di sekitar kita," jelas dia.

Pakar Epidemiologi Ingatkan Cakupan Vaksinasi

Munculnya varian baru XE ini mendapat tanggapan dari Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman.

Menurut Dicky ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian terkait kemunculan varian XE ini.

Pertama, Indonesia harus mengejar cakupan vaksinasi Covid-19 dua dosis dan booster.

Kedua, adanya penegasan jika varian Omicron bukanlah yang terakhir.

Baca juga: Update Covid-19 Global 6 April 2022: Infeksi Covid-19 saat Ini Capai 493.564.717 Kasus

Berita Rekomendasi

Begitu juga dengan kenaikan kasus ketiga tempo lalu bukanlah yang terakhir.

Dicky menyebutkan jika kedepan akan ada potensi varian baru. Begitu pula dengan gelombang kasus.

"Namun kita harus minimalkan risiko dengan mitigasi. Terus menjaga leveling PPKM kita. Setidaknya dia bisa dijadikan sebagai payung untuk efektifitas 3T , tidak boleh menurun," ungkapnya pada kanal, Senin (4/3/2022) sebagaimana diberitakan Tribunnews.com.

Terutama yang bersifat survelens dan protokol kesehatan 5M. Dan kebijakan tersebut menurut Dicky tidak hanya berlaku di bulan Ramadan saja.Tapi sampai status pandemi Covid-19 dicabut.

Ahli Epidemiologi Indonesia dan Peneliti Pandemi dari Griffith University, Dicky Budiman.
Ahli Epidemiologi Indonesia dan Peneliti Pandemi dari Griffith University, Dicky Budiman. (dok pribadi)

Harus ada konsisten dengan kriteria dan indikator yang dimiliki. Sehingga dapat menjadi patokan bagi Indonesia. Kapan dilakukan pelonggaran dan kapan diberlakukan pengetatan.

"Selain itu, sekali lagi mengingatkan jika sebentar lagi harus mudik. Akan ada pergerakan manusia dan interaksi yang cukup tinggi. Pemerintah harus konsisten dengan kriteria yang sudah ditetapkan," kata Dicky menambahkan.

Di sisi lain, Dicky menyebutkan jika Indonesia sudah baik dengan masalah Imunitas.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas