Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Meski telah diizinkan oleh pemerintah melakukan perjalanan mudik di tahun ini, situasi masih berstatus pandemi.

Oleh karenanya diperlukan persiapan yang matang untuk menghindari terpapar atau memaparkan virus.

Salah satu persiapan yang bisa dilakukan sebelum mudik adalah membawa beberapa barang yang dibutuhkan.

Hal ini disampaikan oleh pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman.

Dengan beberapa barang ini, diharapkan dapat meminimalisir terjadinya penularan virus SARS-CoV-2.

Baju Ganti dan Kantong Baju Kotor

Pertama, membawa baju ganti di dalam perjalanan mudik. Perjalanan mudik dengan transportasi darat biasanya membutuh waktu yang cukup panjang.

"Karena nanti begitu sampai, belum tentu satu tempat bisa cepat mencuci baju. Jadi biar cepat dan selalu pakai baju yang bersih," ungkapnya pada Tribunnews, Sabtu (29/4/2022).

Lalu siapkan plastik baju kotor, supaya bisa disimpan dan ditutup rapat di dalam mobil atau kendaraan saat mudik. Membawa baju ganti terhitung penting. Apa lagi jika membawa anak.

Bawa Cukup Masker

Kedua, sangat penting membawa cukup masker. Mungkin bisa juga ditambahkan sarung tangan plastik tipis. Ini penting karena perjalanan sangat panjang.

Idealnya masker diganti empat jam sekali.

Namun jika situasi padat lingkungan kurang bersih, maka dianjurkan untuk ganti masker lebih sering.

Kemudian jangan lupa selalu memakai masker saat keluar mobil pribadi. Sedangkan tetap memakai masker saat mudik dengan kendaraan umum.

Handsanitizer dan Obat Darurat

Ketiga membawa hand sanitizer bisa berupa semprot atau cair. Ini akan sangat penting. Karena mungkin ada permukaan yang harus bersihkan.

Keempat, bawa obat-obatan darurat. Selain itu jangan lupa membawa makanan atau snack dan minuman perjalanan juga sangat penting.

Kelima, membawa sunscrine karena dapat melindungi kulit dari sengatan matahari juga penting. Menurut Dicky persiapan di jalan tidak hanya menghadapi masalah Covid-19.

"Selain itu ada hal penting. Yaitu mencari kesibukan saat di perjalanan dengan hal positif. Bisa dengan permainan yang tidak membuat bosan," kata Dicky menambahkan.

Ia pun menganjurkan jangan sembarangan meletakkan handphone. Sesekali bersihkan handphone agar tidak ada virus yang menempel.

"Kemudian kita tahu bahwa dalam perjalanan memerlukan pembayaran lain sebagainya. Kalau bisa cash less, tidak bayar tunai akan sangat bagus. E-money akan jauh mengurangi risiko," pungkasnya.