Peringatan Satgas Covid-19 soal Kenaikan Kasus, 5 Provinsi Sumbang Kenaikan Kasus Aktif Terbanyak
Kenaikan kasus aktif ini diduga karena aktivitas masyarakat yang mulai kembali normal, sehingga menjadi salah satu pemicu.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Satgas Covid-19 memberikan peringatan dini terkait tren kenaikan kasus virus corona di Indonesia.
Data yang dicatat Satgas, tren kenaikan kasus positif terjadi selama tiga minggu terakhir yang diikuti kasus aktif dalam empat hari terakhir.
Padahal, selama 3 bulan berturut-turut sejak gelombang Omicron, kasus berhasil dipertahankan tetap stabil.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengingatkan masyarakat dan Pemerintah Daerah senantiasa berhati-hati dan tidak lengah.
"Meskipun angkanya terbilang belum signifikan, namun sudah seharusnya kita belajar dari kenaikan kasus pada gelombang Covid-19 yang telah kita alami bersama, ungkap Wiku dalam keterangan pers yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden.
Dari grafik data per 5 Juni 2022 secara nasional, menunjukkan terjadi kenaikan kasus positif mingguan, bertambah 571 kasus atau 31 persen dibandingkan kasus pada 22 Mei 2022.
Baca juga: Pakar Epidemiologi Ingatkan Tetap Waspada, Meski Telah Vaksin Lengkap Masih Bisa Terinfeksi Covid-19
Baca juga: Update Covid-19 Global 8 Juni 2022: Total Infeksi Covid-19 536,5 Juta Kasus, Total Pulih 507,7 Juta
Semula kasus mingguan tercatat 1.814 dan bertambah menjadi 2.385 kasus mingguan.
Kenaikan juga terjadi pada kasus aktif harian, yakni bertambah 328 kasus atau 10 persen dibanding pada 2 Juni 2022, yakni 3.105 menjadi 3.433 kasus aktif harian.
Meski demikian, kenaikan kasus positif dan kasus aktif tidak diikuti kenaikan tren keterisian tempat tidur (BOR) isolasi harian di rumah sakit yang masih stagnan, dan tren kematian mingguan terus menunjukkan penurunan.
Wiku mengatakan, setidaknya ada 5 provinsi yang menjadi penyumbang kenaikan kasus aktif pada minggu terakhir.
Kelimanya yakni, DKI Jakarta naik 30 persen, Banten naik 38 persen, Jawa Barat naik 18 persen, DI Yogyakarta naik 45 persen dan Jawa Timur naik 37 persen.
Kelimanya merupakan daerah provinsi yang terletak di pulau Jawa.
Kenaikan kasus aktif ini diduga karena aktivitas masyarakat yang mulai kembali normal, sehingga menjadi salah satu pemicu.
Meski begitu, angka kematian pada provinsi-provinsi tersebut cenderung menunjukkan penurunan.
Persentase BOR juga masih terjaganya di bawah 3 persen, kecuali DI Yogyakarta, kematian mingguannya bertambah, dari 1 menjadi 3 kematian dalam minggu terakhir.
Baca juga: BREAKING NEWS Update Corona 8 Juni 2022: Tambah 520 Kasus Baru, 4 Jiwa Meninggal
Baca juga: Sebaran Kasus Corona 8 Juni 2022: DKI Jakarta Tertinggi dengan 288 Kasus Baru
Wiku meminta para gubernur dan bupati/walikota, segera memantau dan memitigasi kenaikan yang terjadi.
Kepada masyarakat yang sedang dalam euphoria kembali beraktivitas normal, diimbau juga agar tidak lengah.
Selain itu, ia juga menekankan bahwa kenaikan kasus dalam jumlah yang sekecil apapun tetap harus diwaspadai.
"Harus diwaspadai adanya kenaikan dalam jumlah yang sekecil apapun," ungkap Wiku.
Masyarakat diminta segera beristirahat di rumah dan periksakan diri ke dokter apabila kurang sehat maupun mengalami gejala Covid-19.
Dan bagi yang belum vaksinasi, diharapkan segera mendapatkan dosis ke-3 untuk semakin meningkatkan kekebalan tubuh.
"Virus masih ada di sekitar kita. Ingat, protokol kesehatan adalah kunci keberhasilan di masa pemulihan ekonomi dan aktivitas masyarakat ini," pungkas Wiku.
(Tribunnews.com/Tio)