Kasus Covid-19 Tembus Seribu, Jubir Kemenkes: Jangan Panik, Tapi Tetap Waspada
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH membenarkan memang terjadi kenaikan kasus di bulan Juni.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kasus Covid-19 Indonesia kembali meningkat dalam beberapa hari terakhir.
Jika melihat angka kasus dari 8-14 Juni 2022 peningkatan mencapai 500 kasus.
Namun, data terakhir dari Kementerian Kesehatan 15 juni kemarin angka kasus untuk Jakarta mencapai 732 kasus dari 517. Dan nasional sendiri mencapai 1242 kasus.
Baca juga: Kasus Covid-19 Naik, Ketua Satgas IDI Imbau Jangan Anggap Remeh, Tetap Pakai Masker
Terkait hal ini, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH membenarkan memang terjadi kenaikan kasus di bulan Juni.
Dan ini terlihat sejak 10 Juni lalu. Itu ada 627 tapi tiga hari turun dan naik lagi.
Sekarang naik sampai 1242 kasus.
"Saat ini ada lima provinsi dengan kasus tertinggi yaitu Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur," ungkapnya secara virtual, Kamis (16/6/2022).
Namun menurutnya naik turun kasus, termasuk angka kesakitan dan kematian merupakan bagian dari masa pandemi walau terkendali.
Baca juga: Ahli Sebut Covid-19 Tidak Bisa Disalahkan atas Wabah Hepatitis Akut pada Anak-anak
"Jangan terlalu panik dengan adanya satu kenaikan. Dan jangan terlalu euforia juga kalau melandai karena kita masih dalam pandemi.
Kita waspadai adalah bagaimana kita mengendalikan angka itu walau pun naik," kata Syahril lagi.
Ia pun mengatakan jika berdasarkan pada pengalaman, kenaikan kasus di beberapa negara disebabkan adanya kemunculan varian atau sub varian baru.
Dan saat ini dipengaruhi sub varian baru Omicron yaitu BA.4 dan BA.5
"Mudah-mudahan kita bisa kendalikan walau kenaikan ya bisa kita kendalikan. Tidak seperti tahun lalu menjadi lonjakan kasus, baik Omicron maupun Delta," pungkasnya.