UPDATE Covid-19 Indonesia 12 Juli 2022: Tambah 3.361 Kasus, 1.780 Sembuh, 8 Meninggal Dunia
Data Satgas Covid-19 mencatatkan jumlah kasus positif bertambah sebanyak 3.361 kasus, ini lebih banyak dibandingkan dengan peningkatan hari sebelumnya
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini update penambahan harian kasus Covid-19 di Indonesia pada Selasa (12/7/2022).
Data Satgas Covid-19 mencatatkan jumlah kasus positif bertambah sebanyak 3.361 kasus.
Jumlah peningkatan ini lebih banyak dibandingkan hari sebelumnya, yakni 1.681 kasus.
Sehingga, total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 6.116.347 terhitung mulai 2 Maret 2020.
Tingkat kesembuhan dari Covid-19 juga mengalami peningkatan, yakni sebanyak 1.780 orang
Dengan penambahan itu, maka total orang yang sembuh berjumlah 5.937.625 jiwa.
Baca juga: Kemkominfo Gandeng MUI Beri Literasi Masyarakat Soal Penanganan Covid-19
Satgas Covid-19 juga mencatatkan sebanyak 8 orang dinyatakan meninggal dunia.
Sehingga menambah daftar panjang total orang meninggal dunia akibat virus Covid-19 menjadi 156.806 orang.
Update informasi data sebaran kasus Covid-19 pada tiap provinsi dapat di akses di sini.
Gelombang Covid-19
Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman menyebut saat ini Indonesia sedang masuk dalam suatu gelombang Covid-19.
Kendati demikian, gelombang kasus Covid-19 per wilayah memiliki perbedaan.
Pasalahnya Indonesia merupakan negara kepulauan.
Baca juga: Masa Penahanan Tersangka Kasus Penipuan Bansos Covid-19 Jepang Mitsuhiro Taniguchi Diperpanjang
"Ada kenaikan kasus, yang peningkatannya itu konsisten, bukan naik turun. Dalam dua minggu, pergerakan itu menunjukkan kita masuk dalam suatu gelombang."
"Puncak di Jawa dianggap puncak di Indonesia, ya enggak bisa. Atau bahkan puncak Jakarta dianggap puncak Indonesia. Enggak bisalah," kata Dicky pada Tribunnews, Selasa (12/7/2022).
Dampaknya pun juga akan berbeda dalam setiap wilayah.
Seperti, kata Dicky, setelah dua tahun ini, banyak yang tidak terdeteksi.
Salah satu dampak yang tidak terdeteksi menurut Dicky adalah kasus kematian.
Padahal, angka kematian merupakan indikator keparahan dampak satu pandemi.
"Dan itu terbukti dari estimasi oleh WHO. Yang saya bilang, di Indonesia, kasus dilaporkan itu 7 kali lipat lebih rendah dari pada yang diestimasi," lanjut Dicky.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Aisyah Nursyamsi)