Sebaran 2.125 Kasus Covid-19 Indonesia 5 September 2022: Jakarta Tertinggi, 3 Provinsi Catat 0 Kasus
Berikut sebaran kasus positif Covid-19 yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia, hari ini Senin (5/9/2022), berdasarkan data dari Satgas Covid-19.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Simak data sebaran kasus positif Covid-19 yang tersebar di 34 povinsi di Indonesia, pada hari ini Senin (5/9/2022).
Menurut Data Satgas Covid-19, hari ini terdapat penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 2.125 kasus.
Jika dibandingkan dengan kasus positif pada Minggu (4/9/2022) kemarin yang sebanyak 2.764 kasus, jumlah hari ini mengalami penurunan.
Total kasus positif Covid-19 Indonesia kini menjadi sebanyak 6.374.882 kasus.
Sementara itu DKI Jakarta menjadi provinsi dengan jumlah kasus positif Covid-19 tertinggi, yakni 992 kasus.
Di posisi kedua ada Jawa Barat dengan kasus positif sebanyak 479 kasus, kemudian disusul Banten dengan 294 kasus.
Jawa Timur menempati posisi keempat dengan 207 kasus dan di posisi kelima ada Jawa Tengah dengan 73 kasus.
Baca juga: Update Covid-19 Global 5 September 2022: Total Infeksi 610,1 Juta, Jumlah Kematian 6,5 Juta
Berikut data sebaran kasus positif Covid-19 di 34 Provinsi Indonesia pada Senin (5/9/2022), dikutip dari data Satgas Covid-19:
- DKI JAKARTA 992
- JAWA BARAT 479
- BANTEN 294
- JAWA TIMUR 207
- JAWA TENGAH 73
- KALIMANTAN TIMUR 41
- BALI 38
- SUMATERA UTARA 34
- SULAWESI UTARA 31
- DI YOGYAKARTA 26
- RIAU 25
- SUMATERA SELATAN 12
- SUMATERA BARAT 10
- NUSA TENGGARA TIMUR 10
- KALIMANTAN BARAT 9
- PAPUA 9
- PAPUA BARAT 9
- LAMPUNG 7
- SULAWESI SELATAN 7
- SULAWESI TENGAH 5
- ACEH 4
- KALIMANTAN TENGAH 4
- MALUKU UTARA 3
- KEPULAUAN RIAU 2
- KALIMANTAN SELATAN 2
- SULAWESI TENGGARA 2
- JAMBI 1
- NUSA TENGGARA BARAT 1
- KALIMANTAN UTARA 1
- SULAWESI BARAT 1
- MALUKU 1
- BENGKULU 0
- BANGKA BELITUNG 0
- GORONTALO 0
Baca juga: Pandemi Covid-19 Melandai, Industri Properti Mulai Gencar Lakukan Pengembangan Hunian
Bio Farma Berhasil Kembangkan Vaksin Covid-19
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Perusahaan BUMN bidang farmasi, PT Bio Farma (Persero) telah berhasil dalam pengembangan vaksin Covid-19.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengapresiasi dan menyatakan kebanggaannya atas hal tersebut.
Menurut Erick, keberhasilan Indonesia dalam memproduksi vaksin sendiri merupakan bentuk kesiapsiagaan ke depan.
Menurutnya, sumber daya dan platform teknologi yang terbukti siap menghadapi situasi manakala terjadi pandemi di masa depan.
"Atas arahan Presiden, Bapak Joko Widodo, PT Bio Farma berhasil mengembangkan vaksin Covid-19 dalam negeri. Sebagai BUMN yang begerak di bidang farmasi, PT Bio Farma bekerjasama dengan Baylor College of Medicine telah menghasilkan capaian yang luar biasa,” kata Erick, Senin (5/9/2022).
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Dikebut, Sasar Penyandang Disabilitas dari Masyarakat Desa Hutan
Erick Thohir menambahkan, PT Bio Farma untuk segera mendaftarkan nama vaksin Indovac ke Dirjen Hak Atas Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM. Beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo telah menyebutkan Indovac sebagai nama untuk vaksin buatan BUMN PT Bio Farma.
“Perusahaan milik negara ini menunjukkan karya membanggakan yang akan mendukung kesehatan dan kebangkitan seluruh rakyat Indonesia dari pandemi Covid-19," ujarnya.
“Sebagai informasi, Bio Farma telah mendaftarkan hasil uji klinis fase 3 vaksin Covid-19 BUMN untuk usia 18 tahun ke atas ke BPOM sebagai syarat untuk mendapatkan EUA,” kata mantan Presiden Inter Milan tersebut.
Erick menambahkan, vaksin produksi Bio Farma juga siap menjalani uji klinis untuk vaksinasi booster. Setelah proses uji klinis vaksin Covid-19 BUMN untuk booster, Bio Farma akan mendaftarkan uji klinis untuk vaksinasi anak.
"Vaksin Covid-19 BUMN bermanfaat untuk vaksinasi primer dan booster baik untuk orang dewasa maupun anak-anak. Vaksin Covid-19 karya BUMN yang berplatform rekombinan protein ini bisa digunakan secara aktif terhadap Covid-19 yang disebabkan virus SARS-CoV," tuturnya.
Baca juga: Prof Zubairi Ingatkan Pasien Covid-19 Harus Berkonsultasi dengan Dokter Meskipun Bergejala RIngan
Erick Thohir bilang, sejauh ini hasil uji klinis telah menunjukkan vaksin yang akan diproduksi oleh Bio Farma ini memiliki keamanan dan efikasi yang baik dalam meningkatkan kadar antibodi, sehingga tidak kalah dari vaksin Covid-19 jenis lainnya.
Selain itu, sejak proses awal, vaksin ini sudah didesain halal dan diaudit oleh otoritas berwenang sehingga diharapkan segera mendapatkan sertifikasi halal setelah keluarnya EUA.
“Sejak awal saya sudah menegaskan kehalalan harus jadi faktor utama, sehingga vaksin Covid-19 BUMN ini sudah dirancang untuk menjadi vaksin halal,” lanjutnya.
Bio Farma juga akan mendaftarkan vaksin hasil pengembangannya ke WHO untuk mendapatkan EUL (emergency use listing) sehingga dapat turut berkontribusi terhadap kesehatan dunia.
“Sudah saatnya kita pakai vaksin buatan negeri sendiri apalagi biaya yang dikeluarkan untuk vaksin impor sudah sangat tinggi,” tegas Erick Thohir.
Baca juga: Pandemi Covid-19 Dorong Penerapan Teknologi Nirsentuh di Industri Sanitasi
Pengembangan Vaksin Covid-19 BUMN dari hulu-hilir dilakukan di Indonesia oleh Bio Farma, mulai dari adaptasi teknologi seperti sub unit berbasis rekombinan protein vaksin SARS-CoV- 2 dan rekombinan SARS-CoV-2 receptor binding domain (RBD), uji klinis hingga proses produksi dan pengemasan.
Sementara Baylor College of Medicine (BCM) Amerika Serikat menyediakan seed (benih vaksin) untuk pengembangan vaksin. Hal ini yang membedakan vaksin Covid-19 BUMN produksi Bio Farma dengan vaksin Covid-19 lainnya karena dikembangkan dan diproduksi dari hulu ke hilir oleh anak bangsa dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) hampir mencapai 80 persen.
Berdasarkan pernyataan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX DPR, Selasa (30 Agustus 2022), izin edar untuk penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) vaksin Covid-19 BUMN akan dikeluarkan pada pertengahan September 2022.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Muhammad Zulfikar)