Sebaran 1.724 Kasus Covid-19 Indonesia 24 September 2022: DKI Jakarta Tertinggi dengan 687 Kasus
Berikut sebaran penambahan kasus positif Covid-19 di Indonesia, Sabtu (24/9/2022), berdasarkan data dari Satgas Covid-19.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Berikut data sebaran kasus positif Covid-19 di Indonesia pada Sabtu (24/9/2022).
Berdasarkan data Satgas Covid-19, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 1.724 kasus.
Jumlah tersebut mengalami penurunan dibandingkan kasus pada Jumat (23/9/2022) kemarin, yang sebanyak 1.904 kasus.
Sehingga total kasus positif Covid-19 menjadi sebanyak 6.421.118 kasus, sejak awal terdeteksi pada Maret 2020.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan jumlah kasus positif Covid-19 tertinggi, yakni 687 kasus.
Posisi kedua ada Jawa Barat dengan kasus positif sebanyak 326 kasus, kemudian disusul Jawa Timur dengan 193 kasus.
Berikut data sebaran kasus positif Covid-19 di 34 Provinsi Indonesia pada Sabtu (24/9/2022) :
- DKI Jakarta: 687
- Jawa Barat: 326
- Jawa Timur: 193
- Banten: 142
- Jawa Tengah: 62
- Sumatera Utara: 29
- Sulawesi Utara: 28
- DI Yogyakarta: 27
- Nusa Tenggara Timur: 26
- Sulawesi Selatan: 23
- Bali: 21
- Kalimantan Timur: 15
- Aceh: 14
- Lampung: 14
- Bangka Belitung: 14
- Bengkulu: 13
- Sulawesi Tengah: 12
- Papua Barat: 11
- Kalimantan Barat: 10
- Sumatera Selatan 8
- Sumatera Barat: 7
- Riau: 7
- Papua: 7
- Sulawesi Tengah: 6
- Jambi: 5
- Kepulauan Riau: 4
- Kalimantan Selatan: 4
- Sulawesi Barat: 3
- Kalimantan Utara: 2
- Nusa Tenggara Barat: 1
- Kalimantan Tengah: 1
- Gorontalo: 1
- Maluku Utara: 1
- Maluku: 0
Baca juga: VIDEO Satgas Covid-19 Ingatkan Masyarakat untuk Berhati-hati Memaknai Akhir Pandemi di Indonesia
Indonesia Perlu Jamin Dua Hal Ini untuk Akhiri Pandemi Covid-19
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan akhir pandemi Covid-19 sudah di depan mata.
Mantan petinggi WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama, mengatakan ada dua prinsip utama yang perlu dijamin merespons pernyataan tersebut.
Pertama, meminimalisir sirkulasi virus SARS CoV2 di masyarakat, utamanya di kelompok risiko tinggi.
"Belum lagi memikirkan efek infeksi SARS-CoV-2, yang masih berlanjut pasca sembuh dan dapat berlangsung selama berminggu atau berbulan-bulan," kata Yoga, Kamis (22/9/2022), dilansir Tribunnews.
Kondisi tersebut membuat penderitanya mengalami frustasi dan merasa terisolasi, sehingga dibutuhkan penanganan yang tepat.
"Kedua, jaminan pencegahan dan pengobatan pasien, termasuk menangani efek jangka panjang seperti "long Covid-19 dan lainnya," ujar Yoga.
Baca juga: Jubir Pemerintah: Cakupan Booster Covid-19 Masih Tertinggal dari Target WHO