Covid-19 Varian 'Scrabble' yang Cepat Menular dan Susah Dideteksi Berpotensi Picu Lonjakan Kasus
Beberapa varian baru Covid-19 yang disebut seorang dokter sebagai varian Scrabble berpotensi memicu lonjakan kasus.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Beberapa varian baru Virus Corona (Covid-19) telah terdeteksi di sejumlah negara.
Amerika Serikat (AS) mendeteksi Covid-19 varian BQ.1, BQ.1.1, BF.7, BA.4.6, BA.2.75 dan BA.2.75.2.
Di negara lain, varian rekombinan Omicron XBB telah meningkat dengan cepat dan tampaknya memicu gelombang kasus baru di Singapura.
Kasus juga meningkat di Eropa dan Inggris, di mana varian ini telah menyebar.
Dokter Peter Hotez, yang ikut memimpin Pusat Pengembangan Vaksin di Rumah Sakit Anak Texas, mengatakan dia menganggap mereka secara kolektif sebagai varian Scrabble karena mereka menggunakan huruf yang mendapatkan skor tinggi dalam permainan papan seperti Q, X dan B.
Ketika AS bergerak ke musim gugur, kasus Covid-19 menurun.
Baca juga: Covid-19 Varian XBB Masuk ke Indonesia, Diduga Tak Lebih Bahaya dari Varian Sebelumnya
Biasanya, itu akan menjadi alasan untuk berharap AS dapat lolos dari gelombang dua musim dingin pandemi terakhir.
Tetapi para ahli virus khawatir bahwa tren penurunan akan segera berbalik dengan sendirinya, berkat kumpulan varian baru ini.
Digabungkan bersama, varian tersebut menyumbang hampir 1 dari 3 infeksi Covid-19 baru secara nasional minggu lalu, menurut perkiraan terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).
Vaksin penguat bivalen yang diperbarui dan obat antivirus seperti Paxlovid diharapkan terus melindungi penyakit parah dari Covid-19 yang disebabkan oleh varian baru.
Tetapi varian baru ini sangat menghancurkan bagi jutaan orang Amerika yang memiliki sistem kekebalan yang lemah.
Penelitian baru menunjukkan perubahan dalam varian ini membuat mereka kebal terhadap antibodi buatan laboratorium terakhir yang membantu mengobati dan mencegah kasus Covid-19 yang parah, dan pemerintah AS telah kehabisan dana untuk mendorong pembuatan yang baru.
Untuk saat ini, subvarian Omicron BA.5 masih memegang posisi teratas di AS.
Menurut perkiraan CDC, varian itu menyebabkan sekitar 68 persen infeksi baru di AS minggu lalu, tetapi dengan cepat dikalahkan oleh beberapa sublineage baru terutama BQ.1 dan BQ.1.1.