Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menanti Keputusan Penghentian PPKM, Airlangga: Akan Diumumkan Presiden

Menteri Kooordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, dalam satu sampai dua hari ke depan  Jokowi bakal umumkan keputusan penghentian PPKM

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Sri Juliati
zoom-in Menanti Keputusan Penghentian PPKM, Airlangga: Akan Diumumkan Presiden
Youtube
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam jumpa pers virtual sebagaimana ditayangkan YouTube Sekretariat Kabinet, Kamis (08/09/2022) -  Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum memutuskan penghentian kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sampai hari ini, Rabu (28/12/2022). 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum memutuskan penghentian kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sampai hari ini, Rabu (28/12/2022).

Padahal, sebelumnya Jokowi mengatakan akan mengumumkan penghentian PPKM di penghujung tahun 2022.

Menteri Kooordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, dalam satu sampai dua hari ke depan Presiden bakal mengumumkan keputusan penghentian PPKM.

Alasannya karena masih menunggu dari seluruh hasil kajian, kalkulasi dan evaluasi dari para menterinya yang terlibat dalam penanganan pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan Airlangga seusai mengikuti rapat terbatas Kabinet Indonesia Maju mengenai PPKM di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (28/12/2022).

"Nanti diumumkan sendiri oleh Presiden, nanti 1-2 hari kita evaluasi," kata Airlangga dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Dorong Percepatan Ekspansi Industri Kesehatan

Lebih lanjut, kata Airlangga, hasil kajian survei serologi terkait Covid-19 juga dikabarkan baru keluar pada pekan ketiga bulan Januari 2023.

Berita Rekomendasi

Karenanya, pihaknya belum bisa memastikan kapan pemerintah akan mengumumkan penghentian PPKM.

"Nanti kita tunggu saja, tunggu harinya," lanjut Airlangga.

Sebelumnya, Kepala Negara menyebut bakal menghentikan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan PPKM akan selesai pada akhir tahun ini.

Hal itu dikatakan Jokowi saat menghadiri Seminar Nasional dengan tema 'Outlook Perekonomian Indonesia 2023: Menjaga Resiliensi Melalui Transformasi Struktural' di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan Jakarta, Rabu (21/12/2022).

Keputusan ini merujuk data kasus aktif harian Covid-19 di Indonesia yang terus mengalami penurunan.

Epidemiologi: Penghentian PPKM Jangan Buru-buru

Sementara itu, Ahli Epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman meminta Jokowi untuk tak tergesa-gesa melakukan penghentian PPKM.

Menurut Dicky, penghentian PPKM dikhawatirkan bisa meningkatkan kasus Covid-19.

Hal ini merujuk dengan tingginya mobilitas masyarakat di akhir tahun.

Menurut prediksi pergerakan masyarakat pada libur Nataru tahun ini akan mencapai 44,17 juta orang

Dikhawatirkan, penghentian PPKM ini justru mengundang masalah baru di tengah ancaman situasi global.

"Situasi ini menjadi sangat rawan ketika kita menghadapi Nataru (Natal dan tahun baru), terus mau dicabut PPKM-nya."

"Ini kan namanya mengundang masalah di tengah ancaman situasi global yang tidak menentu itu," kata Dicky, Senin (26/12/2022) dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Lonjakan Covid-19 di China Hantam Perekonomian hingga Mengakibatkan Produksi di Pabrik Terganggu

Lebih lanjut Dicky juga khawatir soal pergerakan masyarakat yang bisa membawa virus dari satu wilayah ke wilayah lainnya.

Apalagi saat ini pemeriksaan dan pelacakan (testing and tracing) dalam mendeteksi Covid-19, semakin rendah.

Lebih lanjut, Dicky pun meminta agar aturan PPKM yang telah ditetapkan sebelumnya, diselesaikan terlebih dahulu.

Yakni aturan PPKM yang selesai hingga 9 Januari 2023 nanti.

"(Aturan) PPKM-nya sampai 9 Januari, menurut saya selesaikan dulu itu, karena Natal dan tahun baru ini punya potensi perburukan," ucap Dicky.

Terlebih WHO hingga saat ini belum berani mendeklarasikan dunia terbebas dari Covid-19.

Baca juga: Anggaran Kemenkes 2023 Tidak Lagi Diprioritaskan untuk Penanganan Pandemi Covid-19

Update Covid-19

Pada Selasa (27/12/2022), pemerintah mencatatkan adanya penambahan kasus Covid-19 di Indonesia.

Adapun jumlah kasus positif Covid-19 Selasa lalu bertambah sebanyak 803 kasus.

Penambahan kasus hari ini lebih banyak dibandingkan dengan penambahan hari sebelumnya, yakni 468  kasus.

Total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini jadi 6.717.395 terhitung mulai 2 Maret 2020.

Sementara itu, kasus kesembuhan dari Covid-19 juga meningkat, yakni sebanyak 1.692 orang dinyatakan sembuh.

Dengan penambahan itu, maka total orang yang sembuh berjumlah 6.540.260 jiwa.

Satgas Covid-19 juga mencatatkan sebanyak 9 orang dinyatakan meninggal dunia.

Sehingga menambah daftar panjang total orang meninggal dunia akibat virus Covid-19 menjadi 160.560 orang.

Update informasi data sebaran kasus Covid-19 pada tiap provinsi dapat di akses di sini.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(Kompas.com/Ardito Ramadhan/Wisang Seto Pangaribowo)

Baca berita lain terkait Penanganan Covid-19

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas