Gubernur Kepulauan Riau Ungkap Kiat Sukses Hadapi Pandemi Covid-19
kiat Gubernur Kepri hadapi pandemi. hal pertama yang dilakukan adalah membentuk kebijakan terkait vaksinasi di awal tahun 2021
Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menyatakan pandemi Covid-19 mulai mereda ditandai dengan angka kasus positif yang kian merosot. Namun, sejumlah tantangan kerap dilakukan dalam menekan laju penularan Covid-19 di Indonesia.
Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Anhar Ahmad memaparkan kisah suksesnya dalam melakukan penanganan Covid-19 di 394 pulau yang tersebar di Kepulauan Riau.
Baca juga: Pemberian Konsesi ZEE untuk Vietnam Rugikan Nelayan dan Masyarakat Pesisir di Kepri
Menurutnya, hal pertama yang dia lakukan adalah membentuk kebijakan terkait vaksinasi di awal tahun 2021. Kata Anhar, dia mengajukan sebanyak 50 ribu dosis vaksinasi untuk seluruh masyarakat Kepri.
"Maka kita di Kepri, Covid-19 mulai bergulir dan vaksinasi mulai dilaksanakan kami sudah mulai start buat gerakan untuk vaksinasi," kata Anhar saat Rakornas Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Jakarta, Kamis (26/1/2023).
Baca juga: Cerita Menkeu Atasi Pandemi, Sri Mulyani: Sudah Beli Vaksin Meski Belum Produksi
Anhar mengatakan proses vaksinasi awal dilakukan kepada tokoh-tokoh masyarakat untuk meyakinkan bahwa vaksinasi Covid-19 merupakan hal penting selama pandemi Covid-19.
Sebab kata dia, kebijakan yang diambilnya sempat mendapat perlawanan oleh masyarakat lantaran sebagian orang kerap menolak adanya vaksinasi di wilayah Kepri.
"Memang kita serius menangani vaksin, masyarakat yang tidak mau vaksin tidak kita layani, itu urusan pemerintah. Sampai begitu baru efektif. Akhirnya mereka rasakan bahwa vaksinasi memang sangat penting buat mereka," ucapnya.
"Sampai hari ini alhamdulilah dosis pertama kita 99 persen, dosis kedua 89 persen. Booster pertama hampir 60 persen, Booster kedua kita baru start 9,3 persen," lanjutnya.
Kemudian, Anhar menyampaikan, pemerintah kota Kepulauan Riau menyediakan anggaran khusus bagi masyarakat yang terpapar Covid-19.
"Kami ambil kebijakan dari APBD, kita ambil Rp 1 juta bagi masyarakat yang mau memeriksakan kondisi tubuhnya dan ditemui aktif (Covid-19) kita berikan langsung Rp 1 juta," tegasnya.
Tak hanya itu, lanjut Anhar, pihaknya turut menjamin kelangsungan hidup masyarakat yang menjalani karantina akibat paparan Covid-19. Bahkan, dia memberikan uang santunan kepada masyarakat yang meninggal akibat Covid-19.
"Kabupaten Kota menjamin makan keluarganya selama dia di karantina. Itu ternyata sangat efektif. Bahkan bagi yang meninggal dunia kita berikan santunan Rp 3 juta," tutur dia.
Lebih lanjut, Anhar memaparkan, tantangan lain yang harus dihadapi adalah kedatangan pekerja migran pada awal terjadinya pandemi Covid-19.
Dia mengatakan, Kepulauan Riau adalah satu-satunya pintu masuk pekerja migran yang datang dari Malaysia bahkan Singapura. Untuk itu, dia menjaga ketat protokol kesehatan selama pandemi Covid-19 untuk menekan penyebaran virus Covid-19.
"Mulai dia sampai hingga naik bus dia tidak boleh bercamur dengan orang lain. Rusun pekerja, kita apakai untuk karantina. Kalau itu kita enggak konsisten kita pulangkan kasus positif, itu jebol di berbagai provinsi lain di Indonesia," paparnya.
Sebagai informasi, Kepulauan Riau merupakan provinsi dengan presentase vaksinasi terbaik setelah Pulau Jawa dan Bali.
"Kepri ini provinsi yang presentase vaksinasi terbaik di pulau Jawa dan Bali. Kalau dari 34 provinsi waktu itu, kita urutan ketiga setelah DKI, Bali, Kepri, kadang kala Jogja," ungkapnya.