Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bersyukur Pandemi Covid-19 Dinyatakan Berakhir: Kini Harus Siap Hadapi Penyakit Menular Lainnya

pencabutan status darurat  Covid-19 juga menjadi momentum yang tepat untuk memperbaiki sistem penanggulangan bencana penyakit menular

Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Bersyukur Pandemi Covid-19 Dinyatakan Berakhir: Kini Harus Siap Hadapi Penyakit Menular Lainnya
dok. DPR RI
Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo.-Bersyukur Pandemi Covid-19 Dinyatakan Berakhir: Kini Harus Siap Hadapi Penyakit Menular Lainnya 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo,  mengajak semua pihak untuk memetik hikmah dari pandemi Covid-19 yang sempat meluluh-lantahkan perekonomian global serta menewaskan lebih 7 juta penduduk dunia.

Hal tersebut merespons keputusan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyatakan pandemi Covid-19 telah berakhir.

“Kita bersyuku, tetapi perlu diingat pencabutan status darurat bukan berarti ancaman Covid-19 sudah berakhir.  Covid-19 masih bisa kembali. Bahkan, ke depan peyakit sejenis bisa muncul kapan saja. Jadi mari memikirkan langkah-langkah antisipasi agar kedepan kita lebih siap menghadapi penyakit menular seperti Covid-19,” kata Rahmad kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (6/5/2023).

Legislator PDI Perjuangan itu berpendapat, pencabutan status darurat  Covid-19 juga menjadi momentum yang tepat untuk memperbaiki sistem penanggulangan bencana penyakit menular melalui penyusunan RUU Kesehatan.

“Momentum penyusunan RUU Kesehatan harus kita gunakan untuk perbaikan sistem penanggulangan bencana penyakit menukar melalui koordinasi yang kuat holistik dalam menghadapi kemungkinan pandemi di masa mendatang,” kata dia.

Belajar dari pengalaman menghadapi Covid-19 sebelumnya, Rahmad menilai masih ada beberapa catatan yang layak jadi perhatian.

Misalnya, kesiapan fasilitas kesehatan yang kurang memadai di rumah sakit. Termasuk kesiapan para tenaga kesehatan dalam menghadapi musibah pandemi.

Berita Rekomendasi

“Ingat, rumah sakit kita pernah kewalahan menampung pasien dan obat-obatan sulit didapat. Karena itu fasilitas kesehatan kedepan harus dalam posisi lebih siap, karena kita kemungkinan akan menghadapi berbagai permasalahan kesehatan, mungkin virus di luar Covid-19. Upaya pemerintah berkaitan dengan infrastruktur medis, termasuk tenaga kesehatan harus optimal di seluruh daerah,” katanya.

Selanjutnya, Handoyo  juga menekankan perlunya mempersiapkan obat-obatan, termasuk vaksin secara berdikari.

“Kita juga harus mengembangkan penelitian untuk menghasilkan obat-obatan dan vaksin secara mandiri, sehingga kita sudah siap jika ada ancaman virus baru yang datang melanda. Ini perlu,”katanya.

Dikatakan, obat-obatan harus jadi perhatian serius karena ternyata indonesia tergantung 90 persen obat impor. Hal ini menurut Handoyo sangat berisiko kalau ke depan dunia menghadapi hal sama tentunya  kita kelabakan dan tidak akan siap.

Baca juga: WHO Cabut Status Darurat Global Covid-19, Ini Strategi Kemenkes Pasca-Pandemi

"Kekurangan obat kelangkan alat kesehatan, kedepan indonesia harus  dipastikan lebih berdikari di bidang obat dan alat kesehatan, " katanya.

Tak kalah penting, kata Handoyo, masyarakat harus tetap hidup secara hegenis. Menjaga  kebersihan dan kesehatan dengan cara mencuci tangan dan makan-makanan bergizi.

“Sudah terbukti, tubuh yang sehat bisa melawan penyakit termasuk virus Covid-19. Pola gerakan hidup sehat harus menjadi gerakan nasional. Mulai dari pola hidup  dan pola makan sehingga akan bisa secara mandiri masyarakat mampu mencekal penyakit menular lainnya," tandasnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas