Menkes Ungkap 4 Strategi Hadapi Potensi Pandemi Berikutnya
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan perlu 4 strategi untuk menghadapi pandemi berikutnya seperti Covid-19.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan perlu 4 strategi untuk menghadapi pandemi berikutnya seperti Covid-19.
Ia mengibaratkan pandemi merupakan bagian perang antara manusia melawan virus.
"Perang itu yang dihadapi manusia ada tiga jenis. Pertama perang dengan alam. Kedua, perang sesama manusia. Dan ketiga perang menghadapi patogen atau pandemi," kata Budi dalam diskusi di Media Center Indonesia Maju, Kamis (14/12/2023).
Budi mengungkap dari semua perang yang dihadapi manusia, perang melawan patogen atau virus mencatatkan kematian yang paling banyak di dunia.
Ia mencontohkan pandemi Black Death atau Maut Hitam yang melanda Eropa, Asia, dan Afrika Utara antara 1347-1353 di mana diperkirakan merenggut 200 juta nyawa manusia.
Adapun untuk menyiapkan perang melawan pandemi, eks Wakil Menteri BUMN ini menyebut strategi pertama yang perlu dilakukan adalah menyiapkan sumber daya manusia kompeten.
Baca juga: Pasca-Pandemi Covid-19 Bisnis Properti di Bali Kembali Menggeliat
Selain sipil, juga perlu disiapkan tenaga cadangan kesehatan yang berasal dari militer.
Cadangan kesehatan digital juga dipandang perlu, yakni mencatat siapa saja orang yang berpengalaman menghadapi bencana kesehatan sehingga bisa dipanggil bertugas ketika dibutuhkan.
"Kita perlu siapkan orangnya. Tenaga cadangan kesehatan, sama seperti militer. Kita bikin juga cadangan kesehatan secara digital. Jadi kita catat secara digital orang-orang kita yang punya pengalaman menghadapi bencana tuh gimana dan siapa. Dan itu bisa dipanggil at anytime," katanya.
Strategi kedua adalah mempersiapkan senjata terbaik seperti melengkapi alat-alat kesehatan.
"Kalau pertahanan nembak pakai senjata, kesehatan nembaknya pakai suntikan. Jadi kalau pertahanan punya pabrik senjata, kita (kesehatan) punya pabrik alat suntik, RnD (Research and Development), segala macam, kan gitu," ujar Budi.
Baca juga: Cegah Lonjakan Covid Jelang Akhir Tahun, Kemenkes Malaysia Himbau Lansia Konsumsi Antivirus Paxlovid
Strategi berikutnya yakni dengan meningkatkan pengawasan seperti menyiapkan PCR lab di 416 Kabupaten dan 98 Kota di seluruh Indonesia.
Sementara strategi terakhir adalah menyiapkan amunisi senjata pamungkas seperti Teknologi DNA rekombinan.