Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ramai Efek Langka Vaksin AsztraZeneca, Ketua Komnas KIPI: Tidak Ada Laporan TTS

Ramai risiko kejadian langka thrombosis thrombocytopenia syndrome (TTS) yang berpotensi menyebabkan pembekuan darah pada vaksin covid AstraZeneca.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Ramai Efek Langka Vaksin AsztraZeneca, Ketua Komnas KIPI: Tidak Ada Laporan TTS
Madaree TOHLALA / AFP
Ramai risiko kejadian langka thrombosis thrombocytopenia syndrome (TTS) yang berpotensi menyebabkan pembekuan darah pada vaksin covid AstraZeneca. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ramai diperbincangkan terkait vaksin COVID-19 AstraZeneca.

Raksasa farmasi tersebut memberikan pernyataan dalam dokumen hukum yang diserahkan ke pengadilan Inggris.

Baca juga: Kemenkes Beri Tanggapan soal Vaksin AstraZeneca Disebut Punya Efek Samping TTS

Bahwa, ada risiko kejadian langka thrombosis thrombocytopenia syndrome (TTS) yang berpotensi menyebabkan pembekuan darah.

Terkait hal ini, Ketua Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas PP KIPI) Hinky Satari buka suara.

Menurutnya, belum ada laporan terkait pembekuan darah pada masyarakat usai menerima vaksin AsztraZeneca.

Baca juga: AstraZeneca Resmikan Kantor Baru di Jakarta, Diklaim Lebih Ramah Lingkungan

"Data Surveilans aktif yang dilakukan di 14 Rumah Sakit sentinel di Indonesia selama setahun tidak melaporkan adanya kelainan pembekuan darah pada masyarakat yang diberikan vaksin AsztraZeneca di Indonesia," ungkapnya saat dihubungi Tribunnews, Kamis (3/4/2024).

BERITA TERKAIT

Lebih lanjut, Hinky menjelaskan jika hingga saat ini tidak ada kasus TTS terkait AsztraZeneca yang dilaporkan dan ditemukan.

Seorang wanita warga negara asing (WNA) menerima suntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca dalam sebuah kegiatan vaksinasi massal yang digelar di Denpasar, Bali, Senin (5/7/2021). Saat ini negara-negara di kawasan Asia Tenggara sedang berjibaku memerangi gelombang infeksi Covid-19 baru yang belum pernah terjadi sebelumnya. AFP/Sonny Tumbelaka
Seorang wanita warga negara asing (WNA) menerima suntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca dalam sebuah kegiatan vaksinasi massal yang digelar di Denpasar, Bali, Senin (5/7/2021). Saat ini negara-negara di kawasan Asia Tenggara sedang berjibaku memerangi gelombang infeksi Covid-19 baru yang belum pernah terjadi sebelumnya. AFP/Sonny Tumbelaka (AFP/Sonny Tumbelaka)

Vaksin AsztraZeneca pun disebutkan tidak diproduksi lagi saat ini.

Ia pun meminta pada masyarakat untuk tidak panik dan segera ke fasilitas kesehatan jika mengalami gangguan kesehatan.

"Masyarakat (diharapkan) agar tenang dan segera berobat ke dokter apabila merasa tidak sehat," imbaunya.

Sebagai informasi vaksin AsztraZeneca menjadi sorotan usai masuk dalam pemberitaan di The Telegraph, Minggu (28/4/2024).

Para pengacara berpendapat, vaksin AstraZeneca (AZ) menimbulkan efek samping buruk pada sejumlah kecil keluarga.

Kasus pertama diangkat pada 2023 oleh Jamie Scott, ayah dua anak, yang mengalami cedera otak permanen karena pembekuan darah dan pendarahan di otak usai menerima vaksin pada April 2021.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas