Kalangan Pendidikan Dukung Langkah Jokowi Angkat Nadiem Makarim Jadi Mendikbud
Penunjukan mantan CEO Gojek, Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mendapat dukungan besar dari kalangan pendidikan.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUN
NEWS.COM, JAKARTA - Keputusan Presiden Jokowi mengangkat dan melantik founder dan mantan CEO Gojek, Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mendapat dukungan besar dari kalangan pendidikan.
Keberhasilan Nadiem Makarim dalam memimpin perusahaan startup Gojek yang kini menjadi ride hailing terbesar di Indonesia diyakini dapat membawa perubahan dalam visi pembangunan generasi mendatang.
Pengamat Pendidikan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Prof. Arief Rachman mengungkapkan harapan besarnya bahwa kreativitas yang telah dituangkan Nadiem selama memimpin perusahaan superapps itu dapat dikembangkan saat dirinya memimpin Kemendikbud.
“Saya percaya penunjukkan Nadiem Makarim sudah mempertimbangkan berbagai masukan. Pemerintah tidak mungkin gegabah," ujar Arief Rachman.
"Beliau sendiri telah menunjukkan jasa besarnya dengan membuka lapangan kerja bagi jutaan orang melalui kreativitasnya membangun Gojek. Jadi beri dia kesempatan," ungkap Arief Rachman yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Rabu (23/10/2019).
Sejalan dengan tantangan era digital serta Revolusi Industri 4.0, sosok Nadiem menurut Arief relevan dengan kebutuhan perubahan di sistem pendidikan di Indonesia. Apalagi, tegasnya, sosok ini telah mempuyai jejak prestasi yang positif bagi kehidupan sosial.
“Dia adalah generasi yang lahir dan menghidupi industri 4.0, lewat kreativitasnya terdapat nilai tambah ekonomi dan sosial bagi masyarakat,” tambah Arief.
Namun Arief mengingatkan mengubah arah dunia pendidikan tidak semudah dunia bisnis atau korporat.
“Ini tantangan bagi anak muda seperti Nadiem, bagaimana kreativitas di dunia industri bisa diserap sistem pendidikan yang lebih cenderung software bukan hardware seperti di dunia bisnis,” tegasnya.
Arief Rachman menilai tugas Mendikbud itu teramat luas, membidani kelahiran generasi emas masa depan yang kini berjumlah sekitar 50 juta siswa. “Dengan ratusan sekolah dan jutaan guru di bawahnya,” tambah Arief.
Baca: Inilah Susunan Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Maruf
Di sisi lain, sebagaimana amanat undang-undang, sistem pendidikan nasional diharapkan mampu menggali berbagai potensi dalam diri siswa seperti potensi spritualitas, kognisi atau ketajaman berpikir, potensi sosial, serta potensi rasa atau kebudayaan.
Sebelumnya, Mendikbud Nadiem Makarim menyampaikan pandangan umumnya terkait amanat yang baru dipangkunya tersebut.
Baca: Wiranto, Jonan, Susi dan Amran Sulaiman Terpental, Tak Muncul di Tim Kabinet Indonesia Maju
Menurutnya, dunia pendidikan menjalankan misi suci karena berkaitan dengan masa depan bangsa.
Karena itu, kata Nadiem, dia sangat antusias menerima tugas ini dan berkomitmen untuk mengarahkan visi pendidikan nasional untuk siap menghadapi tantangan masa depan yang lebih kompleks seiring era digitalisasi dan kemajuan industri terbaru.
“Dan kebutuhan lingkungan pekerjaan di masa depan itu sangat berbeda dan akan selalu berubah dan itulah link and match yang Pak Presiden bilang kemarin. Sekali lagi ini visinya presiden, bukan visi saya,” ujar Nadiem Makarim.