Ketua DPD RI Irman Gusman Hadiri Muktamar Mathla’ul Anwar
“Albert Einstein menyatakan ilmu tanpa agama, pincang. Sedangkan agama tanpa ilmu, buta,” ucap Ketua DPD RI Irman Gusman ketika menyampaikan sambutan
Penulis: Sponsored Content
![Ketua DPD RI Irman Gusman Hadiri Muktamar Mathla’ul Anwar](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ketua-dpd-ri-irman-gusman-di-muktamar_20150810_095057.jpg)
TRIBUNNEWS.COM – Perhatian DPD RI terhadap keberlangsungan organisasi keagamaan semakin bertambah ketika Ketua DPD RI Irman Gusman menghadiri dan menutup Muktamar ke-19 Mathla’ul Anwar di Pandeglang, Banten, Minggu (9/8/2015).
Bertempat di Kompleks Pusdiklat Pandeglang, Banten, Irman Gusman menghadiri acara tersebut bersama dua anggota DPD RI asal Banten, Andiara Aprilia Hikmat dan Ahmad Subadri.
Dalam sambutannya, Irman mengatakan Mathla’ul Anwar telah banyak memberi kontribusi dan sumbangsih bagi bangsa dan negara, terutama di bidang dakwah, sosial, dan pendidikan.
Apalagi dengan usia organisasi tersebut yang sudah lebih dari seabad, Irman menegaskan, kehadirannya dapat menjadi pembebasan umat dari kebodohan dan keterbelakangan.
“Albert Einstein menyatakan ilmu tanpa agama, pincang. Sedangkan agama tanpa ilmu, buta,” ucap Irman Gusman dalam sambutannya.
Muktamar ke-19 Mathla’ul Anwar sendiri memiliki tema ‘Meningkatkan Peran Mathla’ul Anwar dalam Mencerdaskan Bangsa’. Tema tersebut, menurut Irman, sangat tepat dengan momen yang sedang berlangsung akhir-akhir ini.
Pasalnya dua organisasi keagamaan lain, Nahdatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah juga sedang menyelenggarakan muktamar serupa yang bersifat nasional.
Di Jombang, Jawa Timur, muktamar NU mengusung tema ‘Meneguhkan Islam Nusantara untuk Peradaban Indonesia dan Dunia’, sementara di Makassar, Sulawesi Selatan, muktamar Muhammadiyah mengusung tema ‘Gerakan Pencerahan Menuju Indonesia Berkemajuan’.
Muktamar Mathla’ul Anwar yang digelar di Pandeglang itu juga sekaligus memperingati 100 tahun berdirinya organisasi tersebut. Mathla’ul Anwar berdiri 10 Juli 1916 oleh para kiai di sekitar Menes, Pandeglang.
Tokoh utama yang terkenal dari Mathla’ul Anwar adalah KH. Tb Sholeh Kananga dan KH Arsyad Tegal yang merupakan murid dari Syekh Nawawi Al-Bantani.
Atas sejarah panjang yang telah dimiliki Mathla’ul Anwar tersebut, Irman Gusman menyatakan rasa syukur telah diundang dalam muktamar.
Ia mengatakan, “Usianya beda-beda tipis. Usia Mathla’ul Anwar 10 tahun lebih tua dari NU dan 4 tahun lebih muda dari Muhammadiyah.”
Dalam muktamar tersebut, KH Ahmad Sadeli Karim Lc terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Mathla’ul Anwar sekaligus Ketua Tim Formatur bersama Ketua Majelis Amanah KH Drs Irsjad Djuwaeli.
Presiden Joko Widodo sendiri menghadiri momen peringatan 100 tahun Mathla’ul Anwar di alun-alun Pandeglang pada Sabtu (8/8/2015) lalu. (advertorial)
Ikuti terus perkembangan terbaru dari Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) hanya di Kabar DPD RI.