Ketua DPD RI Sebut Keberagaman Agama Jadi Ciri Bangsa Indonesia
Senator asal Jawa Timur itu mengatakan keberagaman telah menciptakan toleransi di tengah-tengah masyarakat.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Indonesia dikenal sebagai bangsa yang besar. Bangsa yang terdiri dari berbagai suku, agama, dan keyakinan. Keberagaman ini sudah tercipta sejak awal Indonesia berdiri.
Bahkan, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengatakan keberagaman agama dan keyakinan menjadi ciri khas Bangsa Indonesia.
Hal tersebut disampaikan LaNyalla saat bersilaturahmi dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Papua, di Jayapura, Rabu (3/2/2021).
"Sejak Bangsa Indonesia berdiri, negeri ini sudah dihiasi dengan keberagaman agama, keyakinan, budaya, dan masih banyak lagi. Bangsa ini lahir dan besar dari keberagaman tersebut. Perbedaan yang kemudian bersatu untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa merdeka," katanya.
LaNyalla bahkan menilai keberagaman tersebut yang membuat Indonesia hebat dan mampu terus tumbuh seperti sekarang.
"Secara alamiah, intoleransi tidak ada di Indonesia, kecuali ditumbuhkan oleh sebagian kecil oknum. Tujuannya tidak lain untuk memicu dan menyulut permusuhan di antara umat beragama," katanya.
Senator asal Jawa Timur itu mengatakan keberagaman telah menciptakan toleransi di tengah-tengah masyarakat.
"Toleransi itu adalah intisari kehidupan bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Hal ini bisa dilihat dari Gereja Katedral yang berseberangan dengan Masjid Istiqlal. Dua simbol megah ini menjadi gambaran betapa toleransi di Indonesia itu luar biasa," katanya.
Tidak itu saja, LaNyalla juga mencontohkan bagaimana pluralismenya masyarakat Bali.
"Lihatlah Bali. Jika kita Salat Jumat di Bali, di lingkungan umat Hindu, keamanan dan kedamaian tetap tercipta. Kebersamaan itulah yang menjadi milik kita," katanya.
Alumnus Universitas Brawijaya Malang itu juga mencontohkan bagaimana Rumah Inspirasi yang berusaha mengikis diskriminasi melalui pendidikan
LaNyalla mengatakan pendidikan sangat penting untuk menjadikan seseorang itu memahami konteks toleransi, pluralitas dan kebersamaan.
"Masyarakat Indonesia ibarat satu dalam perbedaan, seperti seikat karangan bunga yang terdiri dari beragam bunga dalam satu bingkai, itulah Indonesia dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika," katanya
Dalam kesempatan itu, LaNyalla menyebut pertemuan dengan FKUB sangat penting. Karena, FKUB bisa memberikan masukan dan aspirasi dari berbagai elemen kelompok masyarakat kepada DPD.