Kutuk Aksi Terorisme di Kanada, Fahira Idris: Dunia Jangan Diam, Islamofobia Harus Dilawan
Fahira Idris: aksi terorisme terhadap satu keluarga di Kanada membuktikan saat ini Islamofobia adalah persoalan serius di dunia yang perlu dilawan
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Aksi terorisme berupa pembunuhan berencana yang didasari atas kebenciaan terhadap muslim terjadi di Kanada. Empat anggota keluarga Muslim Kanada meninggal dan satu anak laki-laki yang berusia 9 tahun mengalami luka-luka serius dalam serangan di kota London, Ontario, Kanada pada Minggu, (6/6) malam, waktu setempat diakibatkan seorang pria menabrakkan truk pikapnya. Apa yang terjadi di Kanada ini adalah aksi terorisme sesungguhnya sehingga dunia tidak boleh diam dan Islamofobia harus dilawan.
“Saya mengutuk aksi terorisme terhadap satu keluarga di Kanada. Kejadian ini membuktikan saat ini Islamofobia adalah persoalan serius di dunia dan sekuat tenaga harus kita lawan. Serangan keji akibat kebencian terhadap Islam dan muslim yang terjadi di Kanada ini harus jadi perhatian para pemimpin dunia terutama para pemimpin negara Barat. Kita menunggu kecaman para pemimpin Barat seperti kecaman mereka terhadap aksi terorisme lainnya. Kita juga tunggu aksi nyata para pemimpin dunia terutama di negara-negara yang tingkat Islamafobianya tinggi dan sudah mengakar untuk melindungi warga mereka yang muslim dan melawan Islamofobia,” ujar Anggota DPD RI Fahira Idris melalui keterangan tertulisnya (10/6).
Menurut Fahira, aksi terorisme atas nama apapun tidak punya tempat dimanapun di dunia dan wajib dikutuk. Dirinya mengapresiasi sikap tegas dari Pemerintah Kanada yang dengan lugas menyebut serangan terhadap keluarga muslim ini adalah aksi terorisme. Namun, ada sikap yang berbeda dan standar ganda terhadap berbagai aksi terorisme yang terjadi di dunia terutama oleh para pemimpin negara barat. Apa yang terjadi di Kanada ini benar-benar aksi terorisme yang sangat keji dan harus ada tindakan nyata agar tidak terulang lagi.
“Namun, kita harus apresiasi sikap tegas dari Pemerintah Kanada yang dengan lugas menyebut serangan terhadap keluarga muslim ini adalah aksi terorisme. Apresiasi juga wajib kita sampaikan atas pernyataan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau yang bersumpah akan memerangi Islamofobia di negaranya. Ini sebuah komitmen yang sangat baik untuk melawan segala macam bentuk kebencian terhadap muslim yang masih terus terjadi hingga saat ini,” tukas Fahira.
Sebagai informasi, seorang pria Kanada Nathaniel Veltman (20 tahun) telah didakwa dengan empat tuduhan pembunuhan tingkat pertama dan satu percobaan pembunuhan setelah mengemudikan truk pikapnya ke sebuah keluarga Muslim. Keluarga tersebut terdiri dari dari nenek, ibu, ayah, dan putrinya. (*)