Hadiri Hari Jadi Bengkulu Selatan, Sultan Harap Daerah Semakin Mandiri dan Inovatif
Sultan B Najamudin mendorong Pemerintah Daerah untuk meningkatkan produktifitas dan nilai tambah potensi daerah di tengah ancaman pemanasan global
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) Sultan B Najamudin mendorong Pemerintah Daerah untuk meningkatkan produktifitas dan nilai tambah potensi daerah di tengah ancaman krisis pemanasan global yang berdampak langsung pada ketersediaan pangan.
Hal ini disampaikan mantan wakil Gubernur Bengkulu itu saat menghadiri hari jadi Kabupaten Bengkulu Selatan yang ke-73 di kota Manna Bengkulu Selatan pada Selasa (08/03).
"Yang pertama kami menyampaikan selamat hari jadi Kabupaten Bengkulu Selatan yang ke 73 tahun. Kami berharap Bengkulu Selatan terus bangkit dan tumbuh sesuai dengan rencana pembangunan daerah yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah", ungkap Sultan kepada awak media.
Menurutnya, fenomena pandemi dan krisis ketersediaan pangan yang terjadi saat ini harus dimaknai sebagai ujian dan tantangan kemandirian dan inovasi daerah otonom yang harus direspon secara serius oleh pemerintah daerah. Kami meyakini bahwa Semua daerah memiliki potensi daerah yang bernilai ekonomis dan layak untuk dikembangkan.
"Pengembangan potensi daerah baik di sektor pertanian, kelautan dan pariwisata harus diarahkan pada skala industri dan pendekatan digitalisasi yang mampu meningkatkan nilai tambah produk dan jasa di daerah. Pada titik inilah kita membutuhkan inovasi dan strategi pembangunan ekonomi daerah berbasis kearifan lokal yang terdigitalisasi dan berkelanjutan", tegas Sultan.
Lebih lanjut Sultan menerangkan bahwa sudah saatnya daerah memprioritaskan semua sumber dayanya pada penyediaan kebutuhan dasar yang masih menyebabkan keresahan sosial selama ini, yakni masalah kemandirian dan ketahanan pangan serta upaya mitigasi atas ancaman perubahan iklim yang semakin meningkat.
"Semuanya bisa dimulai dengan proses pemetaan potensi daerah dan perencanaan pembangunan ekonomi yang terintegrasi secara berjangka. Apa yang terjadi saat ini, menyiratkan bahwa ketergantungan daerah terhadap pemerintah pusat harus dikurangi. Daerah harus inovatif dan mandiri dalam mengelola sumber daya yang tersedia", tutupnya.(*)