Minyak Goreng Langka, Senator Jabar Eni Sumarni: Sebaiknya Kita Berempati Pada Penderitaan Rakyat
Hingga kini, masih banyak pihak yang kesulitan mencari minyak goreng dengan harga murah.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Anggota DPD RI asal Jawa Barat Eni Sumarni menanggapi pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang meminta ibu-ibu tak melulu menggoreng menyusul langkanya minyak goreng.
Eni berharap agar seluruh pihak dapat lebih bersimpati kepada ibu-ibu yang hingga kini masih kesulitan mencari minyak goreng dengan harga murah, meski pemerintah mengatakan minyak curah tetap menggunakan acuan HET (Harga Eceran Tertinggi).
“Minyak dengan harga 14 ribu nyatanya juga susah di pasar. Katanya yang curah di pasar tradisional ada dengan harga 14 ribu. Tapi susah juga cari yang harga segitu,” tandasnya, Selasa (22/3/2022).
Ditambahkan Eni, kemarin Ibu-ibu rela mengantri karena minyak kemasan harganya 14 ribu rupiah. "Kalau sekarang yang kemasan jadi harga internasional, ya jelas banyak yang nggak mampu beli," ujarnya.
“Jadi alangkah eloknya jika di tengah kesulitan ibu-ibu mendapatkan minyak goreng, kita sebagai sesama ibu, empati saja, jangan memberi ide-ide yang tidak bisa diterapkan dalam semua kasus,” kata anggota Komite I DPD RI ini.
Sekarang ini, lanjutnya, ada keluarga yang hanya punya beras dan kerupuk di dapur. Sehingga hanya makan nasi putih dan lauknya kerupuk. Kan kerupuk gak bisa direbus. Jadi ya tetap dalam situasi tertentu perlu ada minyak, imbuhnya.
“Masyarakat di bawah makin susah, apalagi ibu-ibu yang nyambi jualan gorengan, bisa gulung tikar kalau gak dapat minyak curah. Jadi ini bukan soal dapur rumah tangga yang berkecukupan, tapi dapur orang susah itu banyak di bawah,” ungkapnya.
Kalau soal kesehatan, lanjutnya, masyarakat juga pada umumnya tahu, kalau makan rebusan lebih sehat daripada gorengan. "Tetapi ada situasi dimana masyarakat memang membutuhkan minyak goreng," pungkasnya. (*)