Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua DPR Meyakini Presiden Konsisten Tak Intervensi Kasus Ahok

Ketua DPR RI, Ade Komarudin mengharapkan elit politik tidak turut campur atau intervensi terhadap penegak hukum Basuki Tjahjapurnama alias Ahok.

zoom-in Ketua DPR Meyakini Presiden Konsisten Tak Intervensi Kasus Ahok
Dok. DPR
Ketua DPR RI, Ade Komarudin berharap elit politik tidak mengintervensi penegak hokum yang sedang dijalankan oleh Basuki Tjahjapurnama alias Ahok. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI, Ade Komarudin mengharapkan elit politik tidak turut campur atau intervensi terhadap penegak hukum yang sedang dijalankan Basuki Tjahjapurnama alias Ahok.

Hal tersebut menyusul pertanyaan wartawan terkait gelar perkara yang akan dilakukan Bareskrim hari ini, Selasa (15/11/2016).

“Pernyataan Presiden Jokowi jelas bahwa beliau dalam hal ini konsisten untuk tidak akan mengintervensi penegak hukum dalam kasus Ahok. Dan itu diucapkannya berulang-ulang di berbagai forum, baik saat bertemu dengan Kapolri, ulama bahkan partai politik. Saya masih meyakini presiden konsisten atas ucapannya itu,”jelas Akom, begitu wartawan biasa menyapa Ade Komarudin.

Sebaliknya, lanjut Akom yang ditemui di acara kunjungan kerja Resesnya di Desa Cileduk, Burangkeng, Setu Kabupaten Bekasi Jawa Barat kemarin, Senin (14/11), ia berharap kepolisian juga dapat bersikap yang sama dengan Presiden. Mampukah Polri memberikan rasa keadilan pada masyarakat.

Karena kalau hal itu tidak terpenuhi maka polisi sendiri yang akan repot. Begitupun halnya kepada para ulama, Politisi Partai Golkar ini yakin ulama dapat menenangkan dan menentramkan umatnya, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

“Untuk masyarakat sendiri, silahkan sampaikan pendapat, pandangan dan sikap, tapi jangan anarkis. Tolong perhatikan kesatuan dan persatuan nasional. Seperti aksi damai 4 November lalu, sampai jam 6 sore kan berlangsung damai. Banyak yang memungut sampah, itu kan tanda baik. Karena menurut informasi yang saya dengar, aksi damai kemarin merupakan yang terbesar dalam sejarah dan paling damai. Demo tahun 1998 saja kalah besar dengan ini. Karena apa? Ini bukan urusan politik, yang memotivasi mereka. Mereka hanya tidak ingin agamanya dihina seseorang. Dan itu hak setiap orang. Agama apapun tidak boleh dihina,”paparnya.

Ditambahkan Akom, masalah agama merupakan hal yang sangat sensitif, jangan kita serempet sedikitpun walaupun kita merasa benar, apalagi dalam masa Pilkada DKI.

Terlebih lagi yang diserempet adalah agama yang bukan merupakan agamanya.

Oleh karena itu ia berharap agar para elit politik jangan bermain-main dengan agama apapun untuk kepentingan Pilkada. Sangat sensitif. (Pemberitaan DPR RI).

Admin: Sponsored Content
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas