Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dukung Riset, Asosiasi Konsumen Siap Kolaborasi Bareng BRIN

Dukungan ini muncul karena belum ada penelitian menyeluruh yang dilakukan pemerintah bagi produk hasil pengembangan inovasi dan teknologi ini.

Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Erik S
zoom-in Dukung Riset, Asosiasi Konsumen Siap Kolaborasi Bareng BRIN
TRIBUNNEWS.COM/ARIF TIO BUQI
(ilustrasi) Asosiasi konsumen mendukung Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan riset dan kajian ilmiah meneliti produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, maupun kantong nikotin. 

Laporan Wartawan Malvyandie Haryadi
 
 
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi konsumen mendukung Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan riset dan kajian ilmiah meneliti produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, maupun kantong nikotin.

Dukungan ini muncul karena belum ada penelitian menyeluruh yang dilakukan pemerintah bagi produk hasil pengembangan inovasi dan teknologi ini.

Baca juga: Akvindo: Produk Tembakau Alternatif Berisiko Lebih Rendah daripada Rokok

Ketua Asosiasi Konsumen Vape Indonesia (AKVINDO), Paido Siahaan, mengatakan produk tembakau alternatif telah terbukti berdasarkan kajian ilmiah memiliki profil risiko yang lebih rendah.

Dengan keunggulan tersebut, produk ini menjadi solusi alternatif bagi perokok dewasa yang kesulitan berhenti merokok.

Fakta ini ditemukan oleh riset-riset lembaga pemerintah berbagai negara, tapi Indonesia belum meneliti.

Sangat disayangkan, pemerintah belum juga meriset produk ini. Kajian ilmiah terhadap produk tembakau alternatif baru dilakukan di level perguruan tinggi.

“Setahu kami, pemerintah belum pernah melakukan kajian ilmiah terhadap produk tembakau alternatif. Mudah-mudahan, pemerintah dalam hal ini, BRIN, dapat melakukan kajian ilmiah dan bekerja sama dengan AKVINDO,” kata Paido kepada media, Selasa (14/2/2023).

BERITA TERKAIT

Maka, AKVINDO siap berkolaborasi. Harapannya, Paido melanjutkan, hasil kajian ilmiah yang dilakukan pemerintah dapat menjadi sumber informasi yang komprehensif bagi masyarakat luas, khususnya para perokok dewasa.

Baca juga: Ketua Akvindo Sebut Produk Tembakau Alternatif Tidak Hasilkan Residu Seperti Rokok

Sebab, sampai saat ini masih berkembang informasi yang keliru mengenai produk tembakau alternatif.

“Minimnya informasi dari kajian ilmiah dapat menghalangi perokok dewasa untuk beralih ke produk tembakau yang lebih rendah risiko bagi mereka,” tegasnya.

Di kesempatan berbeda, Ketua Aliansi Vaper Indonesia (AVI), Johan Sumantri, juga mendukung adanya riset yang dilakukan pemerintah.

Tujuannya agar konsumen mengetahui secara menyeluruh manfaat hingga dampak dari konsumsi produk tembakau alternatif.

“Mereka bisa menilai dengan adil keberadaan produk ini. Sebenarnya tidak hanya penting bagi konsumen, riset juga penting untuk masyarakat secara umum, terutama perokok dewasa yang ingin mencoba berhenti merokok,” ucapnya.

Selain sebagi sumber informasi, hasil penelitian tersebut juga dapat menjadi referensi dalam pembuatan kebijakan. Dengan begitu, pemerintah menghadirkan regulasi yang berbasiskan profil risiko bagi produk tembakau alternatif.

Baca juga: Berikan Perlindungan Hukum, Konsumen Vape Dorong Adanya Regulasi Rokok Elektrik

Menanggapi hal ini, Kepala Pusat Riset Hortikultura dan Perkebunan BRIN, Dr. Dwinita Wikan Utami mengatakan, kajian ilmiah terkait produk tembakau alternatif masih sedikit.

Secara paralel, lanjut Dwinita, ia mengapresiasi akademisi dari berbagai universitas yang sudah mulai menggencarkan kajian ilmiah produk tembakau alternatif.

“Kita perlu meningkatkan kajian atau riset karena masalah tembakau itu penting,” paparnya.

Dwinita meneruskan kolaborasi dengan para akademisi di berbagai universitas juga perlu ditingkatkan lagi sehingga tercipta keterbukaan informasi dan meninjau sejauh mana kajian ilmiah produk tembakau alternatif dilakukan.  

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas