Nilai Program Berhasil, Gus Imin Dorong Adanya Perubahan ke Program Transmigrasi Modern Transpolitan
Gus Imin mendorong perubahan ke program transmigrasi modern transpolitan setelah dinilai menjadi program yang berhasil.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua DPR RI Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Abdul Muhaimin Iskandar menilai program transmigrasi menjadi salah satu program yang berhasil.
“Saya melihat program transmigrasi ini sebagai program yang berhasil. Program ini sukses memindahkan, menata, dan juga menempatkan kurang lebih 2,2 juta kepala keluarga atau kurang lebih sebanyak 9,2 juta jiwa,” ungkap pria yang akrab disapa Gus Imin.
Hal ini diungkapkan oleh Gus Imin saat menghadiri Rakornas Transmigrasi dan Pembekalan Mahasiswa KKN di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Selasa (16/5/2023).
Terkait dengan Rakornas, Gus Imin mendorong adanya perubahan transmigrasi dari konsep tradisional menjadi modern dan berasaskan transpolitan. Ia menjelaskan, paradigma modernitas dalam program transmigrasi merupakan suatu keharusan.
“Konsep transmigrasi modern ini sebetulnya sudah ditawarkan sejak 2018 yang dikenal sebagai transmigrasi transpolitan untuk menjawab berbagai permasalahan transmigrasi yang tengah dihadapi saat ini,” ujar Gus Imin.
“Selain itu, program ini mampu menyelenggarakan perencanaan hingga penempatan transmigran hanya dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun,” tambah Gus Imin.
Di sisi lain, lanjut Gus Imin, transmigrasi modern transpolitan merupakan salah satu upaya bersama untuk meningkatkan eksistensi program transmigrasi dalam percepatan pembangunan wilayah maupun pemerataan persebaran penduduk di Indonesia.
"Untuk itu saya berharap segenap stakeholder dapat memberikan dukungan untuk program transmigrasi transpolitan ini. Salah satu bentuk dukungan nyata adalah dengan sharing anggaran baik dari kementerian, lembaga, atau pemerintah daerah," jelasnya.
Gus Imin menyatakan, lokasi transmigrasi yang juga mencakup wilayah perbatasan, secara nyata telah mendorong pembangunan dan peningkatan perekonomian di wilayah-wilayah yang sebelumnya terisolasi baik secara akses maupun secara sumber daya.
"Apabila dilihat bersama pada data saat ini telah terbentuk 10.688 kelompok tani (poktan), 1.135 koperasi, 495 pasar, 812 BUMDes, dan 50 Kawasan Sentra Produksi CPO," ucapnya.
Selain itu, Ketua Umum PKB ini menambahkan, lokasi transmigrasi juga telah menyangga keamanan pasokan pangan. Menurutnya, ada banyak lokasi transmigrasi ditanami padi yang luasnya mencapai 3,3 juta hektar, ditanami jagung seluas 310.000 hektar, dan ditanami sawit seluas 1,1 juta hektar.
Maka dari itu, kata dia, keberhasilan transmigrasi bukannya keberhasilan Kemendesa PDTT semata melainkan keberhasilan banyak pihak yang terlibat. Kedepannya, ia mendorong adanya kolaborasi antar sektor untuk membangun dan mengembangkan transmigrasi.
"Pemerintah bersama dengan DPR, selaku representasi rakyat di parlemen bekerja bahu membahu untuk mewujudkan pembangunan nasional bagi kesejahteraan masyarakat. Kita saling bermitra, saling mendukung untuk kebaikan dan kemaslahatan rakyat NKRI," tukasnya.
Selain dihadiri oleh ribuan mahasiswa UGM peserta KKN, Rakornas ini juga dihadiri sejumlah tokoh. Antara lain Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan Pertanahan Nasional, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Rektor UGM, serta Ketua Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional.