Jelang Puncak Haji, Wakil Ketua Komisi VIII DPR Minta Pemerintah Buat Rekayasa Kedaruratan
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang minta pemerintah untuk siapkan rekayasa kedaruratan jelang puncak haji di Armuzna.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang meminta pemerintah untuk membuat semacam rekayasa kedaruratan pada puncak haji di Armuzna (Arafah-Muzdalifah-Mina).
Pasalnya, tahun ini jumlah jemaah haji yang berangkat jauh lebih besar dibanding dengan tahun sebelumnya. Terlebih, fasilitas di Armuzna memang ada peningkatan, tetapi belum terlalu cukup dengan jumlah jemaah haji yang lebih besar.
"Kalau tenda kita di Armuzna masih mengandalkan tenda yang lalu, saya yakin masih akan overload. Jadi menurut saya harus ada rekayasa kedaruratan, tetapi saya belum mendengar dari pemaparan pak menteri. Saya minta harus dirapatkan segera dan dibuatkan skenario kedaruratan, karena jemaah kita itu banyak yang lansia dan banyak yang butuh perhatian khusus. Saya yakin juga tenda-tenda kesehatan di Arafah tidak bisa memenuhi," ungkap Marwan, dikutip dari keterangan persnya, Senin (26/6/2023).
Hal itu diungkapkan Marwan saat mengikuti Rapat Kerja antar Timwas Haji DPR dengan Kementerian Agama (Kemenag) di Mekkah, Arab Saudi, Minggu (25/6/2023).
Politisi Fraksi PKB ini menambahkan tentang bagaimana juga terkait rekayasa kedaruratan perjalanan dari Mina menuju Jamarat. Menurutnya, pihak Kemenag telah menyediakan 40 mobil golf. Sayangnya, supirnya yang ditunjuk adalah orang asli Arab, sehingga akan menimbulkan crowded membuat mobil golf yang disediakan jadi tidak akan bermanfaat.
"Oleh karena itu, kita berharap Gusmen kembali menunjukkan kemampuannya dan kehebatannya. Adakan tenaga khusus dari kita yang memegang kendali supirnya, kalau tidak, besok tidak ada ada gunanya,” ujar Marwan.
“Itu saya kira catatan yang kita harus buatkan, demi untuk keselamatan jemaah haji. Karena kali ini luar biasa besarnya jumlah jemaah haji dari berbagai penjuru dunia. Selama ini hanya 5 jutaan orang, tapi kali ini mungkin bisa 6 - 7 jutaan," tutup Legislator Dapil Sumut II ini.