PBESI Bakal Bentuk Sistem Liga Lebih Terukur di 2022, Hadirkan Liga 1, Liga 2 dan Liga 3
Untuk tahun pertama pada 2022, kompetisi e-sport dalam negeri itu tersebut belum akan menggunakan degradasi.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sekretaris Jenderal PB Esports Indonesia, Franky Ong memaparkan pihaknya telah membuat program desain besar Esports Indonesia yang bakal diterapkan pada tahun 2022.
Salah satu dari program Desain Besar Esports Indonesia yakni PBESI membuat jenjang kompetisi nasional secara sistematis dan terukur.
“Jadi tahun 2022 itu PBESI ada perencanaan untuk adakan satu sistem liga yang terukur tentunya ini dengan satu sistem poin jadi kedepannya setiap liga atau turnamen akan mendapatkan poin untuk satu pemain,” kata Franky Ong dalam sesi konferensi pers di Pacific Place, Jakarta, Rabu (22/11/2021).
Baca juga: Inilah Tim Yang Akan Tampil Di Babak Grand Final Piala Presiden Esports 2021 17–19 Desember 2021
“Satu tim atau satu atlet yang nanti kami masukan ke dalam single event atau multievent baik internasional maupun Nasional. Itu nantinya dari program yang akan kita jalankan,” sambungnya.
Mengenai mekanisme kompetisi, Franky Ong menjelaskan sistem yang dipakai yakni dengan menggunakan sistem berjenjang yang dimulai dari Liga 3, Liga 2 dan puncaknya di Liga 1.
Untuk tahun pertama pada 2022, kompetisi tersebut belum akan menggunakan degradasi.
“Jadi semuanya akan bermula dari liga 3 atau liga amatir, itu bentuknya seperti cup. Itu mereka akan bertanding dulu seluruhnya dan nantinya akan diambil beberapa besarnya, nanti masuk ke liga 2 dan tanding lagi nanti masuk ke liga 1,” jelas Franky.
“Karena ini awal mula jadi awal kualifikasinya seperti itu dulu baru tahun berikutnya ada degradasi,” sambungnya.
Baca juga: Jelang Main Event Piala Esports 2021 Free Fire, Abax dan Bion Jadi Rekrutan Anyar Evos Divine
Tak hanya itu, PBESI kini juga tengah mengatur jadwal Liga dan event yang akan bergulir pada tahun depan.
Hal itu mereka lakukan agar tak ada lagi terjadinya kejuaraan yang bergulir di waktu yang sama dan disesuaikan pula dengan jadwal sekolah mengingat masih banyak atlet atau pemain yang masih sekolah.
“Ya kami tentunya sudah atur schedule setiap bulan. Kami ada event dan sebenarnya bukan hanya liga ada event-event lain dan dengan adanya PBESI ini kami akan atur agar liga atau turnamen besar itu tidak sampai bentrok jadi waktunya akan kami atur sedemikian rupa sehingga tidak bentrok,” ujar Franky.
“Bukan hanya turnamen dan liga itu tapi kami coba atur dari libur anak-anak sekolah itu sendiri. Jadi setiap atlet masih ada yang sekolah dan kami ingin sekolah mereka berjalan dengan baik,” katanya.