Panggung Sempurna Ronaldo untuk Unjuk Gigi
Jika Ronaldo bisa memimpin Portugal mengalahkan Spanyol, maka tak akan ada lagi yang meragukan kehebatannya
TRIBUNNEWS.COM – Jika Cristiano Ronaldo benar-benar ingin mengukuhkan jati diri sebagai pesepakbola terbaik; jika CR7 --julukannya-- ingin disebut lebih hebat dari Lionel Messi, maka kini ia sudah berada di panggung yang sempurna untuk mewujudkan niatnya.
Ya, jika Ronaldo bisa memimpin Portugal mengalahkan Spanyol pada semifinal Euro 2012 di Donbass Arena pada Rabu (27/6/2012), maka tak akan ada lagi yang meragukan kehebatan pemain termahal dunia ini.
Dipastikan, pada laga tersebut ia bakal bertanding dengan motivasi lebih dari biasanya. Seperti banteng di arena matador, ia bakal menyeruduk setiap melihat jersey merah khas yang biasa dipakai tim Spanyol.
Memang, Ronaldo mencari nafkah, dan makin meroket popularitasnya di Liga Spanyol. Bersama Real Madrid, dengan konsisten ia terus memompa gol dari satu partai ke partai yang lain yang membuat namanya dicatat dengan tinta emas sebagai salah satu pencetak gol tersebut di Santiago Bernabeu.
Masalahnya, Ronaldo adalah orang Portugal. Dan kita tahu, negara dari Semenanjung Iberia ini punya riwayat konflik panjang, dalam berbagai aspek, dengan Spanyol. Lihat saja pada peta, Portugal hanya berbatasan dengan dua tempat: Spanyol, dan Samudera Atlantik.
Setiap kali orang Portugal melihat ke timur, yang mereka lihat adalah cemerlangnya prestasi sepak bola sang tetangga, yang kini coba meraih rekor sebagai negara pertama yang memenangkan tiga turnamen berturut-turut.
Trofi juara Piala Eropa 2008, dan trofi Piala Dunia 2010 sudah dalam genggaman tim Matador. Dan kini mereka dalam rel yang tepat untuk meraih lagi trofi Piala Eropa 2012.
Tapi semudah itukah mengalahkan Portugal? Rasanya tidak. Meski dihinggapi sindrom inferior terhadap "saudara tua", Selecao masih bisa berharap pada keajaiban putra terbaik mereka, Ronaldo.
Membicarakan Portugal memang identik dengan membicarakan Ronaldo. Pelatih Paulo Bento berkali-kali berikrar bahwa mereka adalah sebuah tim, dan keberhasilan mereka juga karena unsur kolektif. "Setiap pemain punya tugas di lapangan," katanya, "Dan Ronaldo bermain sesuai dengan tugas yang kami berikan."
Mungkin seperti itu. Tapi, bagaimana pun tak bisa dipungkiri bawa Ronaldo adalah faktor penentu Portugal, seperti juga yang dilakukan Diego Maradona saat membawa Argetina juara dunia pada 1986 silam.
Kritikan pada CR7 selama ini adalah, ia selalu tampil dahsyat untuk klubnya, tapi suka tampil melempem saat membela negaranya. Tentu masih diingat, bagaimana dengan frustrasinya Ronaldo meludah ke arah kamera ketika Portugal disingkirkan Spanyol pada babak knockout Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan lalu.
Tapi kali ini sepertinya berbeda. Setelah diejek oleh para suporter Denmark yang meneriakinya "Messi, Messi", Ronaldo kini sudah menjadi mesin gol. Dua partai terakhir ia memborong tiga gol. Dua gol ke gawang Belanda, dan sebiji gol ke gawang Republik Ceko.
Ronaldo memang sedang dalam penampilan terbaik. Ini kali pertama ia merengkuh tiga gol dalam sebuah turnamen besar untuk negaranya. Selama ini rekornya paling banter satu gol pada Piala Dunia 2006, Piala Eropa 2008, dan Piala Dunia 2010, serta dua gol pada Piala Eropa 2004.
Membicarakan Portugal memang identik dengan membicarakan Ronaldo. Pelatih Paulo Bento berkali-kali berikrar bahwa mereka adalah sebuah tim, dan keberhasilan mereka juga karena unsur kolektif. "Setiap pemain punya tugas di lapangan, "Dan Ronaldo bermain sesuai dengan tugas yang kami berikan."
Mungkin seperti itu. Tapi, bagaimana pun tak bisa dipungkiri Ronaldo adalah nyawa Portugal, seperti juga yang dilakukan Diego Maradona saat membawa Argetina juara dunia pada 1986 silam.
Ada analisa menarik, jika harus memilih antara menghadapi Spanyol atau Prancis, Ronaldo sepertinya cenderung memilih Spanyol. "Orang-orang di Spanyol menilai ia suka bermain tak terlalu bagus saat melawan tim besar, " tutur jurnalis Portugal, Goncalo Lopes. "Tapi melawan Spanyol, ia akan mengerahkan tenaga ekstra untuk mengalahkan mereka. Ia ingin memberikan respons pada para pemain Barcelona."
Akan halnya Ronaldo sendiri, mengaku tak pilih-pilih lawan. "Tapi kalau harus melawan Spanyol, pasti akan sangat sulit. Tapi kami siap, kami percaya diri. Dan kami siap bertempur," ujarnya. (Tribunnews/den)
- Bert van Marwijk Posisinya Ternyata Masih Aman
- Joe Hart: Kami Tidak Dalam Keadaan Baik di Adu Penalti
- Alessandro Diamanti Hanya Ingin Cetak Gol
- Lebih dari 90 Menit Kaki Montolivo Berat untuk Melangkah
- Pelatih Inggris dan Italia Komentari Penalti Pirlo
- Wayne Rooney: Cara yang Sangat Buruk untuk Tersingkir