Platini Puas dengan Penyelenggaraan Euro 2012
Presiden UEFA, Michel Platini, menyatakan bangga dan puas dengan penyelenggaraan Piala Eropa 2012 di Polandia dan Ukraina.
TRIBUNNEWS.COM – Presiden UEFA, Michel Platini, menyatakan bangga dan puas dengan penyelenggaraan Piala Eropa 2012 di Polandia dan Ukraina. Ia merasa karena, dua negara ini awalnya mendapat cibiran dan dikhawatirkan tidak bisa menyelenggarakan turnamen empat tahunan ini, terkait pembangunan infrastruktur dan kasus kekerasan.
Tapi hingga selesai semifinal, atau sehari menjelang final, Platini mengatakan, kasus yang muncul hanya bentrok antara pendukung Polandia dengan pendukung Rusia dan kasus rasis yang menimpa sejumlah pesepakbola. Secara umum, tidak banyak insiden kontroversi di pertandingan.
"Perasaan saya luar biasa senang, perasaan saya saat ini sangat bangga," kata Platini kepada wartawan dalam konferensi pers di Kiev, Sabtu (30/6/2012) seperti dikutip france24.
"Kebanggaan bagi Polandia dan Ukraina, dua negara yang sebelumnya sering dicela tetapi mereka membuktikan dengan menjalankan tugas itu dengan baik, mereka menggelar turnamen besar dan memberikan kebanggaan bagi rakyat Polandia dan Ukraina, tuan rumah indah," katanya seperti dikutip france24. "Perancis akan menjadi tuan rumah 2016, semoga mereka berhasil karena menjadi pilihan berkelas," tambahnya.
Platini juga menyatakan kepuasan dengan penggunaan wasit tambahan selama Piala Eropa 2012 ini, turnamen pertama menggunakan wasit tambahan ini. Satu-satunya masalah hanya saat laga Inggris melawan Ukraina yang berakhir dengan kemenangan Inggris 1-0. Gol Marko Devic yang sudah melewati garis gawang tidak disahkan menjadi gol oleh wasit gawang.
"Saya tahu Anda (wartawan) akan fokus pada kesalahan, namun sistem perwasitan lima orang telah diuji di lebih dari 1.000 pertandingan, tanpa satu kesalahan pun," kata mantan pemain internasional Perancis itu.
Sekjen UEFA Gianni Infantino mengatakan, komite eksekutif UEFA sudah memutuskan secara resmi untuk mengadopsi sistem lima wasit yang sebelumnya diujicoba di Liga Champions. Namun, keputusan ini akan menghadapi saingan, saat teknologi garis gawang. Keputusan soal teknologi garis gawang akan diputuskan Rule-makers the International FA Board (IFAB) pekan depan. Namun, Platini tegas menyatakan tidak setuju dengan teknologi itu.
"Saya sepenuhnya suka dengan teknologi, tapi tidak untuk teknologi garis gawang. Saya menentang teknologi masuk ke ranah sepakbola sebagai alat untuk memutuskan hasil pertandingan," katanya.
"Jika di final ada yang menghentikan bola di luar garis gawang dengan tangan dan wasit tidak melihat, dua hari kemudian orang akan mengatakan kita perlu sensor untuk melihatnya.
Pada pertandingan antara Inggris dan Ukraina, ada gol, itu kesalahan. Wasit tidak melihatnya, tapi itu sudah offside, apakah kita juga perlu teknologi untuk offside?" tanyanya.