Kaki dan Wajahnya Dihajar Lawan, Kevin De Bruyne Masih Jadi Pemain Paling Berbahaya di EURO 2020
Babak belur selama 5 pekan terakhir gara-gara dikasari lawan, De Bruyne tetap memberikan penampilan level tinggi di EURO 2020.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Pemain Timnas Belgia, Kevin de Bruyne mencatatkan penampilan luar biasa di EURO 2020 meski perjuangan timnya harus terhenti di babak perempat final.
Diketahui, kiprah Kevin De Bruyne dalam lima pekan terakhir selesai dengan tragis di mana dia gagal membawa klub dan negaranya meraih prestasi terbaik.
Kevin De Bruyne baru saja dipastikan gagal mengantar timnas Belgia ke takhta EURO 2020.
Masuk ke turnamen sebagai tim nomor 1 di dunia berdasarkan ranking FIFA, langsung timnas Belgia di EURO 2020 terhenti di babak perempat final.
Baca juga: Fakta Menarik Iringi Spanyol ke Semifinal EURO 2020, Fase Langka Calon Juara yang Hoki
Timnas Belgia dikalahkan timnas Italia 1-2 pada Jumat (2/7/2021) di Muenchen.
Kevin De Bruyne pun harus menerima nasib nahas karena 5 pekan lalu dia juga gagal di level klub padahal tinggal sejengkal lagi menjadi yang terbaik di Eropa.
Di laga final Liga Champions 2020-2021 pada 29 Mei lalu, klub Kevin De Bruyne, Manchester City, dikalahkan Chelsea 0-1.
Baca juga: Italia Calon Juara, Azzurri Bakal Susah Dikalahkan Karena Lini Tengah yang Berkualitas
Kevin de Bruyne hanya bermain satu jam pada pertandingan final Liga Champions itu.
De Bruyne mengalami cedera di mukanya setelah berbenturan dengan bek Chelsea, Antonio Ruediger.
KDB diketahui mengalami retak tulang hidung dan orbital alias tulang rongga mata di sebelah kiri.
Babak belur di wajah, De Bruyne sebetulnya sudah sempat diragukan bisa tampil di EURO 2020.
Pemain berusia 30 tahun ini baru mulai bermain di laga kedua Belgia pada fase grup.
Kevin De Bruyne mengalami cedera lagi di pertandingan babak 16 besar melawan Portugal.
Kali ini engkelnya dihajar tekel dari belakang oleh Joao Palhinha.
De Bruyne sempat diragukan bisa tampil di perempat final.
Baca juga: Selebrasi Kontroversial Romelu Lukaku Seusai Kepalanya Dipegang Donnarumma Saat Mau Tendang Penalti
Akan tetapi, pada akhirnya dia muncul di laga melawan Italia.
Babak belur selama 5 pekan terakhir gara-gara dikasari lawan, De Bruyne tetap memberikan penampilan level tinggi di EURO 2020.
Sampai Belgia tersingkir, De Bruyne tercatat masih menjadi pemain paling berbahaya di EURO 2020.
Ukurannya adalah produksi jumlah peluang.
Baca juga: Akhir Tragis Leonardo Spinazzola di Euro 2020, Aksi Impresif Bintang Italia Berujung Tangisan
KDB membuat 13 peluang selama EURO 2020, paling banyak di antara semua pemain yang hadir di turnamen.
Saingan terdekatnya adalah dua pemain timnas Italia: Marco Verratti (12) dan Lorenzo Insigne (11).
Waktu melawan Denmark, De Bruyne membuat 2 peluang kemudian 7 ketika menghadapi Finlandia.
Dia tercatat mengemas 1 gol dan 2 assist dalam laga melawan Denmark serta Finlandia.
Baca juga: Fakta Menarik Iringi Spanyol ke Semifinal EURO 2020, Fase Langka Calon Juara yang Hoki
Bertemu Portugal, 1 peluang dibukukan oleh eks pemain Chelsea ini.
Dalam laga kontra Italia, De Bruyne berusaha keras menolong timnya dengan mengukir 3 peluang.
Padahal, dia mengaku belum sembuh dari cedera engkelnya.
"Buat saya, ini adalah 4-5 pekan yang aneh. Terima kasih untuk semua staf medis kami," kata De Bruyne seperti dikutip Bolasport.com dari situs resmi UEFA.
"Adalah keajaiban saya bisa bermain hari ini karena ada kerusakan ligamen di engkel saya."
"Tetapi, saya merasa memiliki tanggung jawab untuk bermain bagi negara. Sayang saya tidak bisa melakukan lebih banyak," katanya.
Dalam waktu dekat, posisi De Bruyne sebagai pemain paling berbahaya di EURO 2020 berpotensi diambil alih oleh Verratti atau Insigne yang timnya masih berlaga di semifinal.
Akan tetapi, membuat 13 peluang gol dalam kondisi muka dan kakinya babak belur, Kevin De Bruyne bisa dibilang sudah cukup sukses menjalani EURO 2020 dilihat dari performa personal.