UEFA Selidiki Kasus Sinar Laser di Wajah Kasper Schmeichel, Inggris Siap-siap Kena Hukuman
Tidak hanya permasalahan laser, UEFA juga bakal menghukum Inggris jika terbukti aksi tidak terpuji dari suporternya terhadap lagu kebangsaan Denmark
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Insiden sinar laser yang menimpa kiper timnas Denmark, Kasper Schmeichel mendapat perhatian UEFA.
Konfederasi sepakbola Eropa itu menyatakan membuka penyelidikan atas insiden-insiden yang terjadi pada laga semifinal antara Inggris Vs Denmark.
Penggunaan sinar laser ke wajah pemain serta penyalaan kembang api oleh suporter, menjadi fokus penyelidikan.
Jika dinyatakan bersalah, Inggris harus bersiap menerima hukuman.
Baca juga: Inggris dan Italia Sama-sama Bermasalah, Mancini dan Southgate Putar Otak Benahi Hal Ini
Timnas Inggris baru saja memastikan diri lolos ke final EURO 2020.
Tiket final berhasil diraih oleh timnas Inggris berkat kemenangan 2-1 atas timnas Denmark melalui babak perpanjangan waktu pada laga semifinal EURO 2020.
Dalam laga yang berlangsung di Stadion Wembley, Rabu (7/7/2021) waktu setempat atau Kamis dini hari WIB, Inggris sempat tertinggal lebih dulu dari Denmark.
Baca juga: Hal Kontroversial Saat Inggris Menang Atas Denmark, Ada 2 Bola di Lapangan, Sinar Laser, dan Penalti
Danish Dynamite mampu unggul 1-0 berkat gol tendangan bebas Mikkel Damsgaard pada menit ke-30.
Namun, sembilan menit berselang, The Three Lions mampu menyamakan kedudukan lewat gol bunuh diri kapten Denmark, Simon Kjaer.
Hasil imbang 1-1 yang diraih pada babak pertama tetap terjaga hingga berakhirnya babak kedua dan laga harus dilanjutkan ke perpanjangan waktu.
Baca juga: Raheem Sterling Memang Lekat dengan Diving Sejak Lama
Di babak extra time, Inggris berhasil unggul 2-1 berkat gol dari Harry Kane pada menit ke-104 yang memanfaatkan bola rebound sepakan penaltinya.
Tendangan penalti Harry Kane sempat tertepis oleh Kasper Schmeichel, tetapi bola liar segera disambar oleh kapten Inggris tersebut.
Pasukan Gareth Southgate akhirnya sukses mengakhiri laga dengan skor 2-1 dan berhak menantang timnas Italia di partai puncak EURO 2020.
Baca juga: Isu Besar Dua Turnamen Akbar EURO 2020 dan Copa America 2021, Tuan Rumah Disorong Jadi Juara?
Meski telah memastikan diri bermain di final Piala Eropa, Inggris menyisakan sejumlah kontroversi di balik kemenangannya.
Salah satu yang paling kentara adalah insiden laser yang ditujukan ke kiper Denmark, Kasper Schmeichel.
Sebuah rekaman video pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Wembley tersebut menunjukkan laser hijau diarahkan ke Schmeichel.
Wajah dari Kasper Schmeichel terlihat ditandai cahaya berwarna hijau dari laser yang ditembakkan dari tribune penonton.
Momen itu terjadi saat Kane bersiap untuk maju dan mengambil penalti yang kemudian diselamatkan Schmeichel pada menit ke-104.
UEFA mengonfirmasi telah membuka investigasi terhadap Inggris dalam kemenangan mereka atas Denmark di semifinal EURO 2020.
Baca juga: Final EURO 2020 Inggris Vs Italia, Antonio Conte Beberkan Kelemahan Tiga Singa
Tidak hanya permasalahan laser, UEFA juga bakal menghukum Inggris jika terbukti aksi tidak terpuji dari suporternya terhadap lagu kebangsaan Denmark dan penyalaan kembang api di dalam stadion.
"Proses investigasi telah dibuka setelah laga semifinal UEFA EURO 2020 antara Inggris dan Denmark yang digelar 7 Juli di Stadion Wembley, London," bunyi pernyataan UEFA, dikutip BolaSport.com dari The Athletic.
"Tuduhan untuk Inggris adalah penggunaan penunjuk laser dari suporter, gangguan yang disebabkan suporter saat nyayian lagu kebangsaan, dan penyalaan kembang api oleh suporter."
"Kasus ini akan diurus oleh Badan Kontrol, Etika, dan Disipliner UEFA (CEDB)," tulis pernyataan UEFA.
Baca Juga: EURO 2020 - Gareth Southgate Jelaskan Alasan Mengganti Jack Grealish yang Baru Bermain Selama 37 Menit
Badan tertinggi sepak bola Eropa tersebut bakal mendakwa Inggris akibat insiden tadi berdasarkan Pasal 16(2) (d) dari Peraturan Disiplin UEFA.
Terkait penggunaan laser yang dilakukan suporternya, Inggris bisa mendapat hukuman denda sebesar 8 ribu euro (sekitar Rp 137 juta).