Usianya 96 Tahun, Kakek Ismail Semangat Pergi Haji, Meski Jalan Pincang karena Nyeri di Kakinya
Terlihat gagah dan bugar, Ismail Achmad (96) jemaah tertua kloter tiga Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG) tidak mau mengalah dengan usia.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terlihat gagah dan bugar, Ismail Achmad (96) jemaah tertua kloter tiga Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG) asal Jakarta Pusat tidak mau mengalah dengan usia.
Dirinya mengaku siap menunaikan ibadah haji di usianya yang sudah senja.
Mantapnya niat disampaikan kakek kelahiran Jakarta tahun 1923 itu usai menjalani pemeriksaan kesehatan di Gedung Penginapan Asrama Haji Pondok Gede, Makasar, Jakarta Timur pada Senin (8/7/2019).
Apalagi, dirinya berangkat ke Tanah Suci bersama seorang anaknya, Muhammad Yassin (52) warga Rusun Tanah Tinggi 2, Johar Baru, Jakarta Pusat.
"Bapak berangkat sama anak, berdua aja, Insya Allah lancar," ungkapnya pelan terbata.
Kepergiannya ke Tanah Suci memang bukan pertama kalinya.
Madinah dan Mekkah yang merupakan tujuan utama para jemaah haji diceritakannya pernah dua kali dikunjungi saat bekerja menjadi Anak Buah Kapal (ABK) sebuah perusahaan ekspedisi.
Baca: Meninggal di Pesawat, Jemaah Haji Asal Solo Punya Riwayat Diabetes dan Kolesterol
Baca: Angin Kencang Sambut 1800 Jemaah Haji Indonesia di Madinah, Berikut Foto Suasana Terkini Tanah Suci
Baca: Bak Lirik Mantan Terindah Raisa, Dunia Pun Sulit Lupakan Pesona Sutopo, Pukau Media Internasional
Kapal pengangkut peti kemas yang mengantarkan sejumlah barang itu berkeliling dunia mulai dari kawasan Asia, Amerika Serikat hingga Timur Tengah dan Eropa.
Sehingga tidak jarang kapal bersandar di Madinah dan Mekkah untuk membongkar muat barang.
"Banyak (bersandar), tapi dua kali yang benar-benar (berkunjung), sekitar tahun 85-86 (1985-1986), dua kali itu ziarah ke makam (Nabi Muhammad)," ungkapnya.
Mengenai kondisi kesehatannya menjelang keberangkatan yang dijadwalkan melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta pada Selasa (9/7/2019) pukul 16.50 WIB itu, Ismail mengaku sangat sehat.
Hanya saja, nyeri pada tulang paha kaki kanannya sering kali kambuh, terutama ketika cuaca dingin.
Nyeri itu diceritakannya berasal dari kecelakaan kerja yang terjadi saat dirinya terjatuh waktu membersihkan lambung kapal laut ketika berlayar antara Korea dengan Jepang pada tahun 1995.
Ketika itu, tulang paha kaki kanannya patah sehingga dirinya berhenti kerja dan pulang ke Indonesia.
Baca: Kata Polisi, Motif Sebut Ikan Asin Sengaja Permalukan Fairuz, Galih Ginanjar Layak Jadi Tersangka?
Sejak saat itu, Ismail mengaku tinggal bersama anak lelakinya hingga saat ini. Sang anak pula katanya yang memewujudkan cita-citanya untuk menunaikan ibadah haji di usianya 96 tahun.
"Setelah tahun 1995 saya udah nggak kerja, ini kaki sakit, patah karena jatuh waktu kerja jadi ABK. Alhamdulillah sehat," ujar Ismail.
Walau begitu, Muhammad Yasin tetap membawa kursi roda milik sang ayah ke Tanah Suci Mekkah.
Karena diungkapkannya, nyeri pada kaki sang ayah sering kali muncul hingga menyebabkan tidak bisa berjalan.
"Empat bulan nggak bisa jalan, di kursi roda aja. Alhamdulillah, deket-deket hari H (keberangkatan) justru bisa jalan lagi, walaupun masih pincang," ungkap Muhammad Yasin.
Merujuk pada kesehatan dan usia sang ayah yanv sudah lanjut, Muhammad Yasin mengaku akan memperhatikan sesama kondisi ayah.
Terlebih pada sejumlah rukun haji yang membutuhkan ketahanan fisik seperti Tawaf mengelilingi Kabah, Sai yaitu berlari kecil di antara bukit Safa dan Marwah ataupun melempar jumrah.
Tertua
Ditemui terpisah, Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG), Drs H Tabroni membenarkan Ismail merupakan jemaah calon haji tertua dari 65 kloter Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG) yang diberangkatkan ke Tanah Suci pada tahun 2019.
Walau begitu, Ismail katanya tidak mendapatkan perlakuan khusus selama menunaikan ibadah haji.
Apalagi diketahui, Ismail berangkat ke Tanah Suci ditemani dengan putranya, Muhammad Yasin.
Perlakuan khusus katanya hanya berupa percepatan antrean kuota haji.
Ismail yang diketahui mendaftarkan diri untuk pergi haji pada tahun 2016 itu katanya didahulukan empat tahun dibandingkan dengan jemaah calon haji lainnya yang membutuhkan waktu tujuh tahun untuk bisa pergi haji.
"Antrean dipercepat karena diprioritaskan untuk jemaah berusia lanjut, bapak Ismail salah satunya. Kalau sebelumnya butuh tujuh tahun, bapak Ismail cuma tiga tahun untuk berangkat," ungkapnya ditemui pada Senin (8/7/2019).
Ismail bersama sebanyak 393 orang jemaah yang terdiri dari sebanyak 388 orang jemaah dan lima orang PPIH, Ismail dijadwalkan akan berangkat ke Tanah Suci lewat Bandara Internasional Soekarno Hatta pada Selasa (9/7/2019) petang.
Selama 40 hari mendatang, para jemaah haji akan menyelesaikan seluruh rukun haji sebelum akhirnya dipulangkan kembali ke Tanah Air. (dwi)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Usia 96 Tahun Tidak Menyurutkan Ismail Pergi Haji,