Ada 3 Terminal Bus di Sekitar Masjidil Haram, Jemaah Haji Diimbau Selalu Bawa Kartu Bus Shalawat
Tahun ini Pemerintah Indonesia menggunakan tiga terminal dari enam terminal yang ada di sekitar Masjidil Haram sebagai pangkalan bus solawat.
Penulis: Husein Sanusi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi Dari Makkah
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Tahun ini Pemerintah Indonesia menggunakan tiga terminal dari enam terminal yang ada di sekitar Masjidil Haram sebagai pangkalan bus solawat bagi jemaah haji Indonesia yakni Terminal Syeib Amir, Terminal Bab Ali, dan Terminal Jiad.
Dari tiga terminal itu bus solawat telah siap melayani para jamaah dengan tujuan hotel tempat menginap jemaah haji yang tersebar di tujuh zona sebagaimana tercantum dalam kartu bus yang telah dibagikan kepada masing-masing jamaah sesuai tempat tinggalnya.
Jamaah asal Indonesia diimbau untuk selalu membawa kartu bus shalawat yang di dalamnya tertera nomor bus, nama terminal, dan tujuan pemondokan sehingga jamaah tak kesulitan saat terpisah dari rombongan.
Kepala Seksi Perlindungan Jamaah Daerah Kerja Mekkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019 Maskat Ali Jasmun di Kota Mekkah, Selasa waktu setempat mengatakan perlu beberapa tips khusus saat jamaah terpaksa tidak bersama rombongannya karena terpisah shaf saat pelaksanaan salat di Masjidil Haram.
Baca: Sales Kartu Seluler Perdana Arab Saudi Mulai Ganggu Kenyamanan Jemaah Haji Indonesia di Bandara
“Salah satunya pastikan jamaah selalu membawa kartu bus dalam tas sandang sesuai wilayahnya masing-masing, semua pasti dapat itu dan dengan kartu itu bisa tanya banyak orang,” kata Maskat.
Saat pertama datang ke Mekkah, jamaah akan mendapatkan kartu bus shalawat yang di dalamnya tercantum informasi nomor bus, terminal dan tujuan bus yang diharapkan mempermudah jamaah.
Maskat juga menyarankan kepada jamaah yang baru tiba di Mekkah untuk memastikan terlebih dahulu kondisi fisiknya sebelum memulai aktivitas ibadah.
“Ketika datang pertama ke haram ini yang paling penting pastikan kondisi fresh, manfaatkan waktu istirahat yang ada,” katanya.
Umumnya jamaah yang baru tiba di Mekkah baik yang dari arah Madinah maupun Bandara Jeddah terburu-buru ingin langsung beribadah ke Masjidil Haram.
“Kemudian upayakan ketika masuk ke Masjidil Haram itu di jam-jam yang tidak terkena waktu salat insya Allah aman, rombongan itu akan utuh dan tak terpisah,” katanya.
Ia mencontohkan waktu-waktu yang tepat ke Masjidil Haram agar rombongan tak terpisah yakni pada setelah salat subuh atau salat isya.
“Insya Allah saat umrah akan utuh dari tawaf sampai tahalul,” katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.