Video Banjir di Mina saat Haji, Berikut Fakta dan Penjelasan dari Kementerian Agama
Video viral yang menggambarkan banjir terjadi di Mina, Arab Saudi beredar luas di sosial media. Berikut Tribunnews rangkum fakta yang terjadi.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Tiara Shelavie
Pada saat terjadi hujan deras, pihak setempat mengantisipasi kemungkinan buruk dengan melakukan pemadaman listrik sementara diu beberapa tempat.
Perihal kondisi listrik yang padam, Menag menjelaskan, hal tersebut memang disengaja untuk menghindari terjadinya korsleting.
“Memang tidak serentak, ada yang langsung menyala, ada juga yang agak lama. Tapi secara umum, ini tidak mengganggu aktivitas jemaah,” jelas Menag.
Kadakar Mekkah juga membenarkan terkait adanya pemadaman listrik yang terjadi.
"Ada beberapa maktab yang listriknya dimatikan untuk menghindari konslet akibat genangan air," ujar Subhan.
3. Kondisi jemaah baik-baik saja
Pasca hujan tersebut kondisi jemaah haji asal Indonesia saat ini dipastikan baik-baik saja, bahkan sebagian jamaah haji Indonesia yang memilih nafar awal mulai kembali ke pemondokan.
“Jadi sejauh ini pelaksanaan lontar jumrah di jamarat berlangsung dengan baik, meskipun kemarin ketika ada hujan deras beberapa tenda di maktab mengalami pemadaman listirk,” kata Menag.
Sementara itu, Kepala Daerah Kerja (Kadakar) Mekkah, Subhan Cholid memastikan kondisi jemaah Indonesia baik-baik saja dan pelayanan terhadap jemaah haji juga berlangsung normal.
"Alhamdulillah jemaah baik-baik saja. Layanan yang diberikan ke jemaah, akomodasi, konsumsi, transportasi, berjalan baik," kata Subhan".
“ Banjir itu terjadi kemarin? Itu hanya terjadi kemarin sore dan Isua sudah selesai. Hari ini dari pagi sampai sore udara cerah dan cenderung kembali normal dan cuaca cukup panas,” kata Kadaker Makkah, Subhan Cholid.
4. Penyelesaian Nafar
Sementara itu Kasatgas Mina Akhmad Jauhari menyatakan 120 ribu jemaah haji telah menyelesaikan nafar awal.
Jemaah nafar awal adalah jemaah yang memilih untuk meninggalkan Mina pada 12 Zulhijjah. Sementara, jemaah Nafar Tsani bertahan sampai 13 Zulhijjah.