Ini Layanan Istimewa Untuk Jemaah Haji Indonesia di Bandara Jeddah Sebelum Pulang ke Tanah Air
Jemaah haji Indonesia mendapatkan layanan istimewa di Bandara King Abdul Aziz Jeddah saat mereka menunggu pesawat.
Penulis: Husein Sanusi
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi Dari Jeddah
TRIBUNNEWS.COM, JEDDAH - Jemaah haji Indonesia mendapatkan layanan istimewa di Bandara King Abdul Aziz Jeddah saat mereka menunggu pesawat yang akan mengantar kembali ke tanah air.
Satu layanan tersebut adalah program IYAB yang baru diterapkan tahun ini.
“Alhamdulillah setelah saya pantau langsung program dari Iyab ini dilaksanakan, sangat luar biasa. Ini tentu patut kita syukuri bersama karena pelayanan ini istimewa yang diberikan pemerintah Arab Saudi kepada jamaah haji Indonesia. Ini adalah bagian dari uji coba untuk 16 kloter 5 dari sub dan 11 dari JKS,” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji Dan Umrah (PHU), Nizar Ali di Jeddah, Selasa (20/8/2019).
Meski penerima manfaat dari layanan Iyab ini hanya 18 kloter tapi ini adalah bagian dari uji coba yang insyaAllah tahun depan bisa dirasakan semuanya.
Bukan hanya layanan IYAB, jemaah haji Indonesia juga mendapatkan fasilitas VVIP selama menunggu di bandara Jeddah.
Baca: Menag Lukman Hakim Minta Masukan Dari Wartawan Untuk Perbaikan Layanan Haji Tahun Depan
Baca: Permintaan Direspons, Saudi Tawari Indonesia Tambahan Kuota Haji 250 Ribu Setelah Mina Direnovasi
Baca: Inovasi IYAB Terbukti Percepat Proses Kepulangan Jemaah Haji di Bandara Jeddah
”Tentu kami akan sangat berterima kasih atas nama bangsa dan negara berterima kasih pada pemerintah Arab Saudi yang luar biasa, begitu lux fasilitas-fasilitas mewah, bahkan melebihi VIP room. Tentu manfaatnya adalah jamaah haji Indonesia bisa menunggu sambil bersantai ria, menikmati hiburan-hiburan, menikmati kuliner dan seterusnya,” ujar Nizar Ali.
Informasi yang diterima dari Arab Saudi, ini adalah bagian dari uji coba layanan inovasi pemerintah Arab Saudi terkait dengan pemulangan dari Jeddah menuju tanah air.
Jika ini berhasil maka layanan tersebut akan ditingkatkan tahun depan.
“Tahun depan kita minta layanan ini kalau bisa diperluas untuk separuh jemaah haji. Paling tidak separuhnya, representasi dari beberapa embarkasi. Ini hanya uji coba yang dimungkinkan untuk kelancaran saja," kata Nizar Ali.
Ia pun berharap penerima manfaatnya layanan tidak saja terbatas bagi jemaah haji yang diangkut dengan Saudia Airlaines, tetapi juga maskapai Garuda.
"Tentu akan kita usulkan agar sama-sama perlakuan ini. Karena perlakuan ini betul-betul istimewa menjadikan jamaah haji yang lain kalau tidak dilayani akan menjadi iri,” katanya.
Nizar Ali menambahkan uji yang diberlakukan di Jeddah hanya sementara.
Rencana diterapkan di Madinah ada tapi menunggu persiapan matang.
“Karena sangat mendadak inovasi seperti ini. Dan ini pun terlaksana sudah sungguh luar biasa. Wujud dari kesungguhan dari pemerintah Arab Saudi untuk betul-betul melayani jamaah haji kita," katanya.
Layanan ini hanya diberikan kepada jemaah asal Indonesia, Malaysia, dan India.
Layanan berupa perlakuan khusus sebelum jemaah haji take off.
"Biasanya nunggunya lama, situasinya tidak kondusif, udaranya panas, di plaza terminal. Kalau masuk sini sudah sejuk semua karena dilengkapi dengan fasilitas air pendingin,” ucap Nizar Ali.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.