Hudaibiyah, Simbol Diplomasi Perdamaian Ala Rasulullah
Hudaibiyah terabadikan dalam sejarah perjuangan Nabi Muhammad SAW yang masyhur dengan istilah Sholhul Hudaibiyah atau perjanjian damai Hudaibiyah.
Penulis: Husein Sanusi
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi Dari Makkah
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Berjarak sekitar 25 kilometer dari Kota Makkah terdapat reruntuhan bangunan yang sudah tak utuh lagi.
Bangunan tersebut menyimpan nilai sejarah mahal dan penuh makna.
Bagunan bebatuan tak beratap itu terletak di wilayah Hudaibiyah.
Hudaibiyah terabadikan dalam sejarah perjuangan Nabi Muhammad SAW yang masyhur dengan istilah Sholhul Hudaibiyah atau perjanjian damai Hudaibiyah.
Tribunnews.com berkesempatan mengunjungi tempat bersejarah itu pada Jumat (23/8/2019) bersama dengan rombongan Media Center Haji 2019.
Baca: Patahkan Pernyataan Hotman Paris, Farhat Abbas Sebut Tak Ada Kaitannya Kehilangan HP dan Konten IG
Baca: Menilik Aktivitas Warga di Pasar Malam Borobudur Kota Manokwari pasca-Rusuh
Baca: Meutia Hatta Dorong DPR Segera Rampungkan RUU PKS
Baca: Ramai Dikritik, Perdana Menteri Inggris Naikan Kaki di Meja di Depan Presiden Perancis
Perjalanan dari Kota Makkah ke Hudaibiyah memakan waktu sekitar 20 menit menggunakan mobil.
Setibanya di Hudaibiyyah tampak berdiri sebuah masjid yang tak begitu besar.
Sebagaimana masjid-masjid di Makkah pada umumnya yang kelihatan tak begitu rapi di bagian luarnya tapi suasana berbeda ketika memasuki dalam masjid.
Karpet tebal dengan udara sejuk langsung bisa dirasakan ketika memasuki masjid tersebut.
Tampak banyak jemaah haji berada di dalam masjid tak terkecuali jemaah haji asal Indonesia dengan mengenakan kain ihram.
Ya, Hudaibiyah selain terkenal dengan situs bersejarah juga dijadikan tempat miqot bagi jemaah haji yang ingin menunaikan ibadah umrah.
Saat itu jemaah haji asal Surabaya sekitar seratusan orang sedang mengambil miqot di Hudaibiyah.
“Ini adalah umrah keenam kami selama berada di makkah, kali ini ambil miqotnya di Hudaibiyah sekalian ingin mengetahui tempat bersejarah tempatnya nabi melakukan perjanjian perdamaian dengan kaum Quraisy,” kata Syukri jemaah haji asal Surabaya.