Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jemaah Haji Tahun Ini Batal Berangkat karena Corona, Berikut Catatan Sejarah Gangguan Ibadah Haji

Pembatalan pemberangkatan Ibadah haji ini mengingat adanya pandemi virus corona yang masih melanda di berbagai negara di dunia.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Sri Juliati
zoom-in Jemaah Haji Tahun Ini Batal Berangkat karena Corona, Berikut Catatan Sejarah Gangguan Ibadah Haji
Abdel Ghani BASHIR / AFP
Area Mataf Masjidil Haram dibuka kembali setelah sempat ditutup sementara untuk dilakukan sterilisasi. Upaya itu dilakukan demi mencegah mewabahnya virus corona. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Indonesia memutuskan tidak memberangkatkan ibadah haji tahun 1441 hijriah/ tahun 2020.

"Pemerintah memutuskan untuk tidak memberangkatkan jemaah haji pada tahun 1441 Hijriah atau tahun 2020 masehi," ujar Menteri Agama, Fachrul Razi dalam konferensi pers di Kantor Kemenag, Jakarta, Selasa (2/6/2020).

Pembatalan pemberangkatan Ibadah haji ini karena adanya pandemi virus corona yang masih melanda di berbagai negara di dunia.

"Arab Saudi tak kunjung membuka akses bagi jemaah haji dari negara manapun."

"Akibatnya pemerintah tidak mungkin lagi memiliki cukup waktu untuk melakukan persiapan utamanya dalam pelayanan dan perlindungan," ucap Fachrul.

Seperti disiarkan Kementerian Agama (Kemenag) melalui Kanal YouTube-nya, dalam memutuskan pembatalan ibadah haji tahun ini, Kemenag juga telah melakukan kajian literatur serta menghimpun sejumlah data dan informasi tentang haji disaat masa-masa lalu.

"Didapatkan fakta, bahwa penyelenggaraan ibadah haji pada masa terjadinya wabah menular telah mengakibatkan tragedi kemanusiaan di mana puiluhan ribu jemaah haji menjadi korban," kata Menag.

Baca: Pemerintah Beberkan Alasan Tidak Berangkatkan Jemaah Haji Tahun Ini

Baca: Haji Tahun 2020 Batal, Bagaimana dengan Nasib Uang Jemaah dan Petugas Haji? Ini Penjelasan Menag

Berita Rekomendasi

Jauh sebelum keputusan pembatalan pemberangkatan ibadah haji tahun ini, sejumlah penyelenggraan ibadah haji sebelumnya juga pernah ditiadakan.

"Kita tahu bahwa Saudi Arabia pernah menutup ibadah haji pada tahun 1814 karena wabah, tahun  1837 dan 1858 karena wabah epidemi, 1892 karena wabah kolera, 1987 karena wabah meningitis."

"Indonesia juga pernah menutup karena pertimbangan masalah agresi Belanda tahun 1946, 1947 dan 1948," teranga Fachrul Razi.

Adapun rilis pernyataan dari Yayasan Penelitian dan Arsip Raja Saudi Abdulaziz (Darah) seperti dikutip Arabnews menyebut, terdapat 40 kali dalam sejarah selama haji dibatalkan.

Alasan pembatalan mulai dari wabah penyakit, konflik, penjahat dan perampok, hingga karena jumlah jemaah haji sangat rendah.

Baca: Jemaah Haji 2020 Batal Berangkat, Menag: Keputusan Ini Pahit, tapi Inilah yang Terbaik

Baca: Pemerintah Batalkan Ibadah Haji 2020, Ini Catatan Sejarah soal Musibah saat Penyelenggaraan Haji

Berikut beberapa catatan gangguan selama ibadah Haji seperti dilansir oleh Arabnews.com.

Tahun 930

Kabah pernah ditutup sementara pada 930 tahun silam.

Kala itu, Makkah dikuasai suku Qaramitah di bawah pimpinan Abu Tahir Al Qarmuthi.

Suku Qaramitah merupakan salah satu sekte Syiah Ismailiyah.

Mereka mendatangi Kabah dengan pengikutnya pada musim haji.

Bukan untuk beribadah, mereka datang membantai jemaah haji.

Mereka merusak apapun yang ada di sekitar Kabah.

Termasuk merusak kain kiswah, pintu besar Kabah, talang emas hingga mengambil bongkahan hajar asawad.

Bersyukur, batu mulia Nabi Ibrahim dan Ismail AS itu dikembalikan ke tempatnya setelah 22 tahun disimpan di Hajr (Ahsa).

Tahun 968

Gangguan berikutnya terjadi pada 968 M, kata Arabnews yang mengutip buku Ibn Kathir "Al-Bidaya wan-Nihayah."

Dikatakan penyakit menyebar di dalam Makkah dan merenggut nyawa banyak jemaah.

Pada saat yang sama, unta yang digunakan untuk mengangkut jemaah haji ke Makkah mati karena kelangkaan air.

"Banyak dari mereka yang berhasil mencapai Makkah dengan aman tidak bisa hidup lama setelah haji karena alasan yang sama," menurut laporan Darah.

Di antara mereka yang datang ke Makkah untuk melakukan haji dalam yang paling banyak jumlahnya saat itu adalah orang Mesir.

Tahun 1000 

Pada 1000 Masehi, banyak orang (terutama dari Mesir yang menjadi jemaah terbanyak saat itu) yang tidak mampu melakukan perjalanan ibadah haji karena tingginya biaya hidup.

Tahun 1029

Sekitar 29 tahun dari peristiwa sebelumnya, pada 1029, tidak ada jemaah haji dari Timur atau Mesir yang datang untuk haji. 

Tahun 1030

Menurut laporan arsip tersebut, pada 1030 hanya beberapa jemaah Irak yang berhasil mencapai Makkah untuk melakukan haji.

Tahun 1039

Sembilan tahun kemudian, masyarakat Irak, Mesir, Asia Tengah dan Muslim Arab utara tidak dapat melakukan haji.

Dr Emad Taher, kepala departemen sejarah di Universitas King Abdul Aziz mengatakan, alasannya adalah kerusuhan politik dan ketegangan sektarian.

Tahun 1099

Demikian pula, tidak ada yang melakukan ibadah haji pada 1099.

Saat itu, dunia dilanda ketakutan dan ketidakamanan akibat perang.

Tahun 1168

Pada 1168, orang Mesir menemukan diri mereka terkunci dalam konfrontasi dengan Komandan Kurdi Asaduddin Shirkuh, yang berharap untuk memperluas dinasti Zangid ke Mesir.

Situasi secara alami tidak memungkinkan orang Mesir untuk melakukan haji.

Tahun 1256

Ibadah kembali terganggu pada abad ke-13.

Laporan kerajaan mengatakan, tidak ada orang dari luar wilayah Hijaz yang dapat melakukan haji antara tahun 1256 hingga 1260.

Tahun 1798 - 1801

Dalam kurun waktu 1798 hingga 1801, kampanye militer pemimpin Perancis Napoleon Bonaparte di wilayah Ottoman di Mesir dan Suriah membuat rute haji ke Makkah tidak aman.

Lakukan Sterilisasi Virus Corona, Arab Saudi Kosongkan Mataf Masjidil Haram Mekah
Lakukan Sterilisasi Virus Corona, Arab Saudi Kosongkan Mataf Masjidil Haram Mekah (ABDEL GHANI BASHIR/AFP)

(Tribunnews.com/Tio)

 
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas