Baru Terjadi Saat Pandemi Covid-19, Kiswah Ka'bah Digulung dan Ditutup Kain Putih di Awal Musim Haji
Namun untuk musim haji 2020 ini penggulungan kiswah setinggi 3 meter dilakukan pada 1 Zulhijjah atau9 hari jelang idul Adha.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Ibadah Haji 2020 akan dimulai pada 29 Juli 2020 nanti. Penyambutan musim haji
pun terus dilakukan.
Salah satu yang terlihat di tanah suci adalah menggulung atau menaikkan bagian bawah kain hitam penutup Ka’bah yang disebut kiswah.
Kain kiswah mulai diangkat tepat saat bulan masuk bulan DZulhijjah.
Diangkatnya kain bagian bawah ka'bah itu menjadi penanda dimulainya ritual ibadah haji 2020.
Dilansir dari laman Al Arabiya, Rabu, (22/7/2020), proses pengangkatan bagian bawah kain kiswah dilakukan pada menit-menit pertama memasuki bulan Zulhijjah 1441 Hijriah.
Baca: KJRI Jeddah: Selama Musim Haji, Masuk Makkah Tanpa Izin Bakal Didenda Hingga Rp 38 Juta
Setelah kiswah diangkat, bagian bawah Ka’bah kemudian ditutup dengan kain putih setinggi 2 meter di empat sisinya yang menyimbolkan kain ihram.
Kepala Presidensi Umum Dua Masjid Suci, Ahmad bin Muhammad Al-Mansouri, mengatakan, pengangkatan kiswah selama musim haji dilakukan untuk memelihara dan menjaga kebersihan kiswah.
Baca: Ibadah Haji Dimulai 29 Juli 2020, Khotbah Wukuf Disiarkan dengan Terjemahan Bahasa Indonesia
Baca: Pengurusan Izin Biro Perjalanan Umrah dan Haji Khusus Satu Pintu Lewat BKPM
Selain itu juga demi menghindari praktik kepercayaan yang salah soal Kiswah, seperti menarik, menggosok, menggunting bagian kiswah.
Beberapa jemaah kadang memang masih percaya dengan takhayul dan berusaha menggunting kiswah, sembari berharap mereka akan mendapat keberuntungan.
Ada juga jemaah yang berusaha menulis nama mereka atau permohonan mereka pada kain kiswah.
Itulah sebabnya setiap musim haji kain hitam kiswah diangkat setinggi 3 meter dan bagian kain yang diangkat kemudian ditutup dengan kain putih.
Kain kiswah yang menutupi Ka'bah akan ditutup kembali setelah musim haji berakhir.
Namun demikian, selama masa pandemi corona ini, sekitaran Ka'bah memang diberikan barrier atau pembatas, sehingga tidak memungkinkan jemaah yang tawaf menyentuh dinding Ka'bah.
Apalagi, sudah ada larangan bagi jemaah haji untuk menyentuh Ka'bah dan Hajar Aswad.
Kain Kiswah Ka'bah terbuat dari 670 kilogram kain sutera berwarna hitam, 120 kilogram benang emas, dan 100 kilogram benang perak.
Benang-benang tersebut untuk mengukir juga menjahit ayat-ayat suci Alquran.
Sejarah Baru, Kain Kiswah Digulung Tepat 1 Zulhijjah
Biasanya kiswah digulung sebelum tanggal 15 Zulkaidah, atau dua pekan sebelum Zulhijjah datang.
Ini karena setelah 15 Zulkaidah gelombang jemaah haji -- tahun 2019 berjumlah 2,5 juta -- telah berdatangan dan memenuhi tempat tawaf (mataf) di Masjidil Haram. Akibatnya, upaya menaikkan kiswah menjadi sulit.
Namun untuk musim haji 2020 ini penggulungan kiswah setinggi 3 meter dilakukan pada 1 Zulhijjah atau9 hari jelang idul Adha.
Mengapa berbeda? Ini karena tahun ini tidak ada gelombang haji seperti tahun-tahun sebelumnya menyusul kebijakan pembatasan jemaah.
Tahun ini, jemaah haji yang hadir maksimal 1.000 orang.
Para jemaah itu saat ini juga belum berdatangan.
Calon jemaah haji masih menjalani karantina rumah sebagai persyaratan menunaikan haji 2020 di tengah pandemi corona.
Nantinya pada tanggal 9 Zulhijah (30 Juli) kiswah Ka'bah akan diganti dengan yang baru.
Penggantian itu dilakukan tepat saat para jemaah sedang berada di padang Arafah untuk melaksanakan puncak haji, yaitu wukuf.(tribun network/ras/dod)