Apa Itu Hari Tasyrik? Mengapa Umat Islam pada Hari Tasyrik Dilarang untuk Berpuasa?
Hari tasrik terjadi selama tiga hari dalam bulan Dzulhijjah yakni tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah, umat islam dilarang berpuasa saat itu.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Sri Juliati
Setelah tanggal 13 Dzulhijjah, baru dapat melanjutkan kebiasannya untuk berpuasa sunnah.
Baca: Apa Hukum Shalat Jumat Setelah Melaksanakan Sholat Idul Adha? Ini Penjelasannya
Baca: Amalan Sunnah Sebelum & Sesudah Sholat Idul Adha: Takbiran, Berangkat dan Pulang Lewat Jalan Berbeda
Lantas bagaimana umat Islam memperoleh dan menambah pahala di hari tasyrik tersebut jika dilarang berpuasa?
Amalan apa saja yang dianjurkan untuk dilakukan saat hari tasyrik?
Terkait hal tersebut, M Hasbullah Agus Sumarno, Penyuluh Agama Islam Kemenag Surakarta dalam tayangan Tanya Ustaz di kanal YouTube Tribunnews menjelaskan, setidaknya ada empat amalan yang dianjurkan pada Hari Tasyrik.
1. Memperbanyak Syukur Nikmat
Hasbullah mengingatkan, apapun yang diberikan Allah SWT adalah karunia.
"Baik itu sifatnya kesehatan maupun kekayaan," jelasnya.
Hal-hal tersebut wajib disyukuri.
Allah berfirman,
لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ
La in syakartum la azidannakum wala in kafartum inna adzabi lasyadid
Artinya: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.
Hasbullah mengatakan, apapun yang terjadi di hari tasyrik, maka harus selalu disyukuri.
"Terima apa adanya, dengan senantiasa menerima ketentuan Allah dan melaksanakan segala perintahnya dengan semaksimal mungkin," jelasnya.