Kisah Pasutri Petani di Sukabumi 4 Kali Gagal Berangkat Haji, Kumpulkan Uang dari Hasil Panen
Pasangan suami istri yang berprofesi sebagai petani di kampung Cibening, Sukabumi, Jawa Barat, harus bersabar setelah kembali gagal berangkat haji.
Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Pasangan suami istri yang berprofesi sebagai petani di Kampung Cibening, Sukabumi, Jawa Barat, harus bersabar setelah kembali gagal berangkat haji.
Keduanya sudah empat kali gagal berangkat menunaikan ibadah haji.
Calon jemaah haji ini tertunda keberangkatannya karena kuota penuh dan pandemi Covid-19.
Keluarga calon jemaah haji, Nasori mengatakan, tahun ini menjadi tahun keempat pasutri tersebut gagal berangkat haji.
"Yang pertama itu kepenuhan kuota, kedua ada pandemi Covid-19 gagal lagi."
"Yang 2020 gagal. Kalau 2021 gagal lagi, berarti empat tahun keberangkatan enggak jadi," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Jumat (11/6/2021).
Kedua petani itu hanya bisa ikhlas dan sabar karena keinginannya berangkat haji tertunda.
Padahal, mereka sudah melunasi seluruh biaya haji pada 2017 silam.
Baca juga: Kemenag Sebut Keputusan Penundaan Haji Berdasarkan UUD 45 Terkait Perlindungan WNI
Mereka mengumpulkan uang untuk berangkat haji sejak 2013 dari penjualan hasil panen.
"(Uang) Hasil tanaman palawija. Semangka, cabai, sayuran," katanya.
Nasori menyebut, pasutri tersebut sangat sulit saat mengumpulkan uang untuk biaya berangkat haji.
"Sebenarnya kalau (mengumpulkan uang) dibilang susah ya susah"
"Berangkat saja itu modal yang sangat sulit."
"Dikumpulkan sedikit demi sedikit, Alhamdulillah bisa tercapai," jelasnya.
"Cuma waktu keberangkatan banyak kendala, seperti sekarang ada Covid-19," sambung Nasori.
Baca juga: DPR Sebut Belum Ada Satupun Negara yang Dapat Kepastian Kouta Haji dari Arab Saudi
Menag Segera Bahas Haji 2022 dengan Saudi
Diberitakan sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk membatalkan keberangkatan jemaah haji 2021.
Karena masih pandemi Covid-19, pemerintah ingin mengutamakan keselamatan dan kesehatan jemaah haji.
Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, akan segera membahas persiapan haji 2022 dengan pemerintah Arab Saudi.
Menag Yaqut berharap pandemi Covid-19 segera selesai.
Sehingga, haji 2022 bisa diselenggarakan dalam kondisi lebih baik.
"Semoga tahun depan pandemi sudah teratasi."
"Kami akan sesegera mungkin membahas persiapan haji 2022 dengan Arab Saudi," ujarnya di Jakarta, Rabu (9/6/2021), dikutip dari laman Kemenag.go.id.
Baca juga: Minta Polemik Dihindari, Ketua DPD RI: Penggunaan Dana Haji Harus Transparan
Ia mengungkapkan, sebenarnya pemerintah telah melakukan persiapan dini untuk penyelenggaraan ibadah haji 2021.
Bahkan, Keputusan Menteri Agama yang diterbitkan Yaqut setelah dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah pembentukan tim manajemen krisis penyelenggaraan ibadah haji.
Tugasnya, yakni melakukan persiapan dan mitigasi penyelenggaraan haji.
Bahkan, beragam skenario dan persiapan sudah dilakukan.
Baca juga: Haji 2021 Batal, MUI Bakal Keluarkan Tausyiah Beri Pemahaman Umat
Selain karena pandemi Covid-19, Arab Saudi juga belum mengeluarkan informasi resmi terkait penyelenggaraan ibadah haji 2021.
Pemerintah kemudian memutuskan untuk membatalkan haji 2021 demi keselamatan jemaah haji.
"Kebijakan pembatalan, karena pemerintah mengedepankan keselamatan jiwa jemaah."
"Dalam kondisi pandemi, keselamatan dan keamanan ibadah menjadi hal utama yang harus dikedepankan," tegas dia.
Baca juga: Arab Saudi Diminta Perbolehkan Calon Jemaah Haji Indonesia untuk Berangkat ke Tanah Suci
Menag lalu menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh calon jemaah haji yang sudah dua tahun tertunda keberangkatannya karena pandemi Covid-19.
Dirinya juga menyampaikan terima kasih atas kesabaran jemaah haji Indonesia.
"Saya sampaikan permohonan maaf, sekaligus terima kasih atas kesabaran jemaah."
"Semoga tahun depan kondisi membaik dan jemaah bisa berangkat haji," ucapnya.
(Tribunnews.com/Nuryanti)