Dubes RI Titip Doa bagi Presiden hingga Rakyat Indonesia pada 327 WNI yang Berhaji
Saat melepas delegasi Haji Indonesia, Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel menitip doa untuk kemaslahatan bagi Indonesia.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebanyak 327 warga negara Indonesia (WNI) lolos seleksi pemerintah Kerajaan Arab Saudi (KSA) untuk melaksanakan Haji 1442 H/ 2021 M.
Saat melepas delegasi Haji Indonesia, Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel menitip doa untuk kemaslahatan bagi Indonesia.
Termasuk doa bagi presiden, wakil presiden dan menteri-menterinya hingga bagi rakyat Indonesia agar kuat menghadapi musibah pandemi Covid-19.
“Saya pesankan juga saat pelepasan delegasi haji Indonesia, saya pesankan untuk berdoa khusus untuk kemaslahatan Indonesia. Mendoakan pak Jokowi, pak Kyai Ma’ruf Amin, dan semua menteri-menterinya, pemerintah Indonesia untuk selalu tegar dan kuat dalam menghadapi musibah pandemi Covid-19,” kata Agus, Senin (19/7/2021).
Baca juga: Pernyataan BPKH Soal Pengelolaan Dana Haji
Dubes RI mengatakan dari sekiranya 600.000 orang yang mendaftar haji, pada tahun ini pemerintah Saudi hanya mengizinkan sekiranya 60.000 jamaah yang dapat melaksanakan ibadah haji di Baitullah, guna mengantisipasi penyebaran Covid-19.
327 WNI yang melaksanakan haji tahun ini adalah WNI yang tinggal di Arab Saudi.
Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel mengatakan para WNI tersebut merupakan jamaah yang lolos proses seleksi ketat yang dilakukan pemerintah Saudi.
Baca juga: Hari Ini 327 WNI Melaksanakan Ibadah Haji di Arab Saudi
Selain membatasi jumlah jamaah yang berhaji, Pemerintah Saudi juga memberlakukan protokol Kesehatan yang ketat sepanjang penyelenggaraan haji.
Seluruh peziarah haji juga mendapatkan kartu pintar untuk akses ke akomodasi dan masuk ke wilayah pelaksanaan ibadah haji, yakni Masjidil Haram atau Makkah, Padang Arafah, dan Mina.
“Semua orang dibuatkan semacam smart card sehingga ada monitor langsung dari sistem di Saudi, termasuk jarak antar jamaah. Jadi seperti alat yang dimiliki badan intelijen, posisi orang terpantau kondisi kesehatannya,” ujar Dubes RI.