12 Spesialis Bidang Medis Kawal Kesehatan Jemaah Haji Indonesia Tahun Ini
Saat ini sudah ada tim advance dan beberapa dokter ahli yang sudah ditugaskan untuk melakukan persiapan baik KKHI Jeddah maupun Madinah.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -- Sebagai upaya mengawal kesehatan para jemaah haji tahun ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menurunkan 776 Petugas Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Bidang Kesehatan ke Arab Saudi.
Kepala Pusat Kesehatan Haji dr. Budi Sylvana, MARS menyebut meski dari segi jumlah PPIH berkurang dari tahun-tahun sebelumnya, namun petugas kesehatan yang diturunkan lebih beragam.
"Memang dari quantity ada pengurangan jumlah. Namun dari sisi jenisnya ada penambahan. Jadi saat ini ada 12 jenis spesialisasi yang kita turunkan," dia dalam konferensi pers, Kamis (2/6/2022).
Diantaranya dokter spesialis penyakit dalam, spesialis paru, spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah, spesialis saraf, spesialis orthopedi, spesialis bedah umum, spesialis dokter jiwa atau psikiater, spesialisasi rahap medik, spesialis rekam medik, spesialis emergency medis, spesialis kedokteran penerbangan dan terakhir adalah spesialis mikrobiologi klinik.
"Spesialis mikrobiologi klinik ini akan kita minta tolong tenaganya untuk mengendalikan pencegahan dan pengendalian infeksi selama di Arab Saudi, khususnya di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah karena saat ini, pelaksanaan Haji dalam musim pandemi, sehingga segala bentuk lapangan antisipatif harus kita lakukan," beber Sylvana.
Baca juga: Kemenkes Kirim 18 Ton Obat-obatan untuk Jemaah Haji Indonesia di Arab Saudi
Sylvana menyatakan, saat ini sudah ada tim advance dan beberapa dokter ahli yang sudah ditugaskan untuk melakukan persiapan baik KKHI Jeddah maupun Madinah.
Arab Saudi tahun ini memberikan kuota haji Indonesia sebesar 100.051 orang. Kuota ini terdiri atas 92.825 haji regular dan 7.226 haji khusus.
Dari jumlah itu, rombongan haji Indonesia masih didominasi kelompok lanjut usia (lansia) dan jemaah yang mempunyai risiko tinggi (Risti)
Ada total 35,81 persen jemaah memiliki risiko tinggi dari segi kesehatan yakni memiliki penyakit komorbid seperti jantung, hipertensi, dan lainnya.
"Ada kurang lebih 25.481 orang ini yang memiliki resiko tinggi dengan komorbid," imbuhnya.