Mayoritas Jemaah Haji Indonesia Idap Hipertensi
Tercatat dari sekitar 3000 kasus rawat jalan jemaah haji Indonesia, sebanyak 1.384 merupakan kasus hipertensi.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -- Tercatat dari sekitar 3000 kasus rawat jalan jemaah haji Indonesia baik di kloter, sektor, maupun Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) sebanyak 1.384 merupakan kasus hipertensi.
Kepala Pusat Kesehatan Haji dr. Budi Sylvana, MARS meminta semua petugas kesehatan mengkampanyekan gerakan cegah dan kendalikan hipertensi.
Gerakan peduli hipertensi bagi jamaah haji bisa dilakukan melalui aksi pertama rutin periksakan kesehatan.
Baca juga: Hari ke-19 Operasional Haji, 2.833 Jemaah Indonesia Diberangkatkan ke Tanah Suci
Kedua, konsumsi obat secara teratur sesuai anjuran dokter. Ketiga sesuaikan aktifitas dengan kondisi kesehatan.
Keempat jaga keseimbangan pola makan. Kelima makan sayur dan buah. Keenam hindari kelelahan.
"Dehidrasi, aktifitas fisik yang berlebihan dan kelelahan disinyalir menjadi penyebab terjadinya peningkatan tekanan darah bagi jemaah haji," kata dia, Rabu (22/6/2022).
Untuk itu asupan cairan yang cukup saat beraktivitas menjadi hal yang harus diperhatikan baik bagi Jemaah maupun para Tenaga Kesehatan Haji (TKH).
Kampanye gerakan pengendalian hipertensi terus dilakukan oleh tim promosi kesehatan baik di daker Madinah maupun daker Makkah.
Koordinator promosi kesehatan (Promkes) PPIH Arab Saudi bidang kesehatan, dr Edi Supriyatna mengatakan kampanye gerakan pengendalian hipertensi sudah dilaksakan sejak Sabtu 18/6/2022) di sektor sektor dan seputaran mesjid Nabawi, Madinah.
Tim akan terus bergerak ke maktab maktab, tempat pemondokan jemaah. Demikian pula di Makkah.
“Sosialisasi sudah kami lakukan kemarin di sektor satu,” katanya.