Terdampak Cuaca Panas, 2 Jemaah Haji Embarkasi Makassar Dirujuk ke Kantor Kesehatan di Madinah
Cuaca panas yang melanda Kota Madinah di Arab Saudi membuat jemaah haji Indonsia kesulitan beradaptasi. Akibatnya dua jemaah terpaksa dirujuk ke KKHI.
Editor: Dewi Agustina
Mereka berasal dari Kabupaten Sidrap 116, Maros 78, dan Gowa 195.
Waspada Heat Stroke
Sementara itu Kementerian Kesehatan (Kemenkes) selaku pihak yang bertanggung jawab terhadap layanan Kesehatan Jemaah haji Indonesia telah melakukan upaya demi mencegah angka kematian maupun angka kesakitan para calon haji selama beribadah di tanah suci.
"Perlu kita ingatkan pada jemaah, bahwa tahun ini kita dihadapkan pada dua situasi, pertama pandemic belum selesai dan kedua suhu ekstrem panas," ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, dr Budi Sylvana MARS dikutip dari situs Kemenkes.
Pusat Meteorologi Nasional (NCM) memperkirakan, suhu maksimum di sebagian besar provinsi Al-Sharqiya dan bagian antara Madinah dan Yanbu masing-masing akan mencapai 47-50 derajat Celcius.
Mengingat suhu udara di Kota Mekkah mencapai 42-43 derajat dengan kelembapan 19 persen, dan Madinah bisa mencapai 50 derajat membuat Jemaah Haji memerlukan kondisi fisik dan Kesehatan yang prima.
Perbedaan suhu yang ekstrem antara Tanah Air dengan tanah suci akan berpengaruh pada kondisi fisik dan Kesehatan Jemaah yang rawan terserang Heat Stroke.
Heat Stroke atau sengatan panas merupakan kondisi ketika tubuh mengalami peningkatan suhu secara drastis hingga mencapai 40 derajat celcius atau bahkan lebih.
Heat Stroke terjadi karena tubuh gagal mempertahankan kestabilan suhunya akibat termoregulasi, yaitu kemampuan menyeimbangkan antara produksi panas dalam menjaga keseimbangan suhu tubuh.
CEO Nucleus Farma Edward Basilianus mengatakan, kurangnya antioksidan juga menjadi salah satu penyebab terserangnya heat stroke, karena antioksidan mengandung sejumlah senyawa seperti alkaloid, terpenoid, dan flavonoid yang dapat menurunkan suhu tubuh.
Indonesia sendiri kaya akan herbal yang mengandung antioksidan tinggi di dalamnya.
Baca juga: Upaya Pertama saat Mengalami Heat Illnes Ketika Laksanakan Ibadah Haji
Dia menjelaskan, untuk mendukung ibadah haji, perusahaannya memproduksi suplemen halal berbahan alami, Rafa Khomsah dan menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang mendapat penghargaan dari Lembaga Prestasi Dunia (LEPRID).
Suplemen ini dibuat dari 5 bahan alami meliputi jintan hitam/habatussauda, daun jambu biji, rimpang temulawak, beras merah dan pegagan dan bisa digunakan untuk menjaga Kesehatan dan stamina jemaah haji dari cuaca ekstrem di Arab Saudi.
Kelimanya bermanfaat sebagai antioksidan dan sebagai hepatoprotektor yang sekaligus dapat menekan produksi senyawa radikal bebas dan menghambat peroksidasi.